Contoh Alur Cerita – Definisi, dan Contoh Contoh Alur Cerita
contoh Merencanakan Sastra mengenal tiga jenis atau genre karya, yaitu puisi, drama, dan fiksi. Puisi adalah ragam sastra yang disalurkan dengan irama, pantun, dan susunan baris dan bait (KBBI). Drama adalah prosa yang mencerminkan kehidupan melalui tindakan dialog serta dialog langkah demi langkah.
Majalahdikti.com menyajikan materi pembelajaran berjudul Contoh Alur Cerita. Dimana materi pembelajaran ini diulas dengan menggunakan definisi, ciri dan contoh.
definisi
Merencanakan adalah struktur di mana urutan peristiwa dalam cerita disusun dalam urutan kronologis atau dalam definisi plot, yaitu rangkaian cerita dari awal sampai akhir.

Misalnya, bagaimana peristiwa itu berkaitan dengan peristiwa lain, bagaimana tokoh-tokoh itu digambarkan atau berperan dalam cerita itu berkaitan dengan satuan waktu.
Contoh alur cerita
{1} Saya tersesat di pegunungan
Saya masih tersesat di kaki gunung, ketika saya melewati bawah gunung beberapa kali, sayangnya saya tidak menemukan puncak gunung, tetapi kembali ke tempat yang sama; Di mana saya tersesat sekarang, saya tidak bisa mempercayainya. Saya hanya bisa duduk di atas pohon. Saya langsung teringat alasan kehilangan itu
Saat itu saya sedang berdiskusi dengan teman-teman saya tentang cara yang paling cocok untuk mencapai puncak gunung. Saya dengan tegas mengatakan bahwa cara terbaik untuk mencapai puncak gunung adalah dengan mengikuti rute yang ditunjukkan pada peta.
Sikap yang berbeda terhadap saya. Saya berkata pelan bahwa Anda tidak bisa lagi berjalan di jalan. Saya katakan saat itu bahwa mendaki gunung itu kuno. Kami menjelajahi alam. Apa yang kami gunakan adalah intuisi naluriah yang dipanggil oleh alam; tidak ada peta atau kompas! Saya bercanda saat itu. Tak ingin berdebat lagi, aku langsung bergegas menjauh dari mereka. Kusushri hanyalah sebuah jalan yang membentang di sepanjang kaki gunung.
Saya sendiri tipe yang spontan; Dia lebih suka mengikuti instingnya daripada mengikuti instruksi atau buku teks lainnya. Begitu juga untuk mendaki gunung atau kegiatan outdoor lainnya. Saya sering berbeda pendapat dengan teman-teman saya tentang cara menuju puncak gunung atau rute terbaik ke pantai, serta masalah teknis lainnya atau cara menuju ke sana. Terkadang naluri saya membawa saya ke jalan yang benar. Tapi seringkali aku sial karena menuruti naluriku.
Ah, hampir satu jam telah berlalu di bawah pohon itu. Dan saya masih belum mendapatkan jawaban dari insting saya tentang apa lagi yang perlu dilakukan untuk sampai ke puncak gunung. Kemudian terdengar suara semak-semak tempat saya duduk. Saya langsung panik dan bersiap kabur jika itu adalah binatang buas. Saat aku hendak berlari, sosok yang kukenal tiba-tiba muncul. Jack Oh, ternyata ini Kevin, salah satu teman saya yang ikut mendaki kali ini.
Ternyata dia mencari saya karena saya belum pernah ke puncak gunung. Setelah bertanya pada Kevin, ternyata teman-temanku yang lain sampai di puncak gunung dengan mengikuti peta yang mereka bawa. Tanpa membuang waktu, saya akhirnya mengikuti jejak Jungfrau dan beberapa jam kemudian kami sampai di puncak gunung.
{2} Mimpi
Aurora tinggal berdua dengan neneknya di sebuah rumah pedesaan di pinggiran desa. Dia anak yang pintar, sehingga para guru di sekolahnya sangat tersanjung. Dia telah lulus dari sekolah menengah. Dia ingin melanjutkan pendidikannya di kota. Berkat kecerdasannya yang cepat, dia berhasil melewati jalur beasiswa di TCP bergengsi di kota terdekat. Neneknya yang sudah lanjut usia harus tinggal. Karena rumahnya berada di pinggiran desa, dia tidak memiliki tetangga langsung.
Dia meminta izin kepada neneknya, tetapi neneknya tidak mau memberikan izin kepadanya. Aurora sangat marah pada neneknya, yang menghambat rencananya. Neneknya mencoba menjelaskan alasannya kepada Aurora, namun Rora mengabaikannya. Nenek mencoba merayu Rena, tetapi Aurora semakin merasa hidupnya tidak adil.
Aurora tidak berbicara dengan neneknya selama beberapa hari. Aurora berencana kabur dari rumah untuk mencapai tujuannya. Dia tidak lagi merawat neneknya, yang menurutnya mengganggu mimpinya. Sesampainya di kota, ia merasa terbebas dari beban mengurus neneknya.
Selama studinya ia bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran. Suatu malam, sepulang kerja, dia melihat seorang pengemis tua masih mengangkat tangannya. Dinginnya malam tak membuat pengemis itu gentar dan pulang. Aurora teringat akan nenek yang mengasuhnya saat orang tuanya bertemu Sang Pencipta. Dia merasa terbebani dan berdosa. Dia mulai mencemaskan ribuan pertanyaan yang memenuhi kepalanya. Mengapa saya harus mengejar impian saya ketika orang yang paling bahagia menderita karena kesuksesan saya? Mengapa saya harus berada di atas ketika langit saya tidak menyenangkan? Bagaimana saya bisa tersenyum ketika merengek adalah hal yang paling penting di dunia?
Hal tersebut dapat admin sampaikan dalam materi ini yang merupakan contoh alur cerita. Kami berharap materi yang dibahas dalam artikel ini dapat membawa pemahaman dan manfaat bagi pembaca semua.
Baca juga: