Contoh Analogi – Pengertian, Karakteristik, Jenis, Tujuan dan Contoh
Contoh analogi – Analogi adalah paragraf yang dibenarkan secara induktif. Seorang tokoh dalam linguistik Arab modern berpendapat bahwa analogi mengubah bentuk sesuatu atau benda dari yang tidak diketahui menjadi yang diketahui.
Majalahdikti.com akan menyajikan materi pembelajaran berjudul Contoh Analogi. Dimana bahan ajar ini diulas berdasarkan definisi, ciri, jenis, tujuan dan contoh.
definisi
Analogi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek yang menyamakannya dengan objek lain yang serupa dalam beberapa hal.

Analogi juga merupakan paragraf yang membandingkan dua hal yang mirip atau hampir sama, berakhir di akhir paragraf.
Properti Analogi
Analogi tersebut memiliki sifat-sifat atau sifat-sifat, yaitu sebagai berikut:
- Paragraf analogi memiliki klausa utama atau kesimpulan di akhir paragraf, yang merupakan penjelasan dari gagasan yang diajukan semula.
- Sekali lagi, paragraf ini membandingkan dua hal yang memiliki derajat kesetaraan yang sama. Hal yang sebanding dapat berupa benda, peristiwa, keadaan atau proses.
- Kalimat penjelas dalam paragraf tentang analogi, terutama berupa persamaan yang tergolong pada 2 hal yang dianggap sama.
jenis analogi
Analogi memiliki jenisnya, dan itu adalah sebagai berikut:
- Analogi lumpuh.
- Analogi yang salah.
- analogi susunan.
- analogi kredit.
- Analogi argumentatif.
- Analogi deklaratif.
tujuan analogi
Analogi tersebut memiliki tujuan, sebagai berikut:
- Buat klasifikasi.
- Menyederhanakan hal-hal yang sulit menjadi mudah dipahami (terutama bagi orang awam).
- Buatlah persamaan dari dua benda yang berbeda.
- Perbaiki bug dari suatu masalah.
Contoh analogi
Berikut ini adalah contoh analogi, sebagai berikut:
Contoh analogi dalam bentuk kalimat
- Di dekatnya, ucapannya terbata-bata seperti anak kecil yang sedang belajar membaca.
- Tubuh pendek seperti bonsai.
- Rumahnya sebesar istana.
- Tubuhnya kurus seperti tongkat.
- Jarak antara rumah dan sekolah sangat mirip dengan jarak antara Garut dan Bandung.
- Kata-katanya menenangkan seperti udara pedesaan.
- Baller dengan mudah melewati pemain lawan seolah-olah pemain lawan itu hanyalah patung di matanya.
- Suasana di kelas saya sangat meriah, seintim suasana di pasar tradisional.
- Ruangan itu sepi seperti kuburan di malam hari.
- Dari loteng rumah ini saya melihat orang berjalan seperti semut.
- Tubuhnya sefleksibel karet.
- Suaranya sekeras auman singa.
- Kata-katanya tajam seperti pisau yang menusuk tubuhku.
- Tubuhnya seukuran bayi gajah.
- Wajahnya semerah jingga di langit saat senja.
- Tubuhnya jatuh ke tanah seperti daun yang jatuh dari batangnya dan jatuh ke tanah.
- Senyumnya menghangatkan hati seperti matahari pagi.
- Semangatnya terbakar seperti matahari tengah hari.
- Bicaralah secepat harimau berlari kencang.
- Wajahnya liar seperti serigala sehingga dia bisa mengejek mangsanya.
- Ketika saya melihat wajahnya, saya merasa seperti telah menemukan kebahagiaan yang saya cari.
- Permusuhan itu seperti permusuhan antara anjing dan kucing.
- Bau di ruangan itu seperti bau rumput yang baru saja dipotong.
- Dia memakannya dengan nikmat seperti orang yang tidak makan selama berhari-hari.
- Wajahnya secantik dewi yang turun dari surga.
- Gadis itu berpikir seperti bunga layu.
- Dia masih menunggu pria ini, seperti seorang ibu yang menunggu putranya kembali dari negeri asing.
- Dari atas bukit saya bisa melihat lampu-lampu kota dibandingkan dengan cahaya bintang di langit.
- Hidupku tanpa cintamu seperti surga tanpa matahari.
- Hariku tanpa senyummu bagaikan surga tanpa hujan.
- Wajahmu sebesar bunga teratai yang baru mekar.
- Bersamamu hariku menjadi lebih indah karena taman kotanya indah.
- Wajahnya sepucat orang yang ketakutan.
Contoh analogi dalam bentuk paragraf
1) Tidak terlalu sulit mencari referensi atau informasi saat ini. Hal ini dikarenakan adanya media internet yang membuat segalanya menjadi mudah untuk didapatkan. Sayangnya, kemudahan yang ditawarkan internet membuat kita terlena dan malas. Padahal, akses referensi atau informasi yang mudah harus dimanfaatkan agar lebih efektif dalam menghasilkan berbagai karya.
2) Mendapatkan pekerjaan lepas seperti berjalan di gang gelap dengan lubang di jalan. Seorang pengusaha (freelancer) harus bersedia bekerja tanpa gaji dan pensiun tetap. Selain itu, seorang pekerja mandiri juga harus rela diremehkan atas pekerjaan yang dilakukannya. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, pekerjaan freelance masih dianggap remeh. Mentalitas yang kuat dan manajemen keuangan yang baik adalah beberapa tips untuk wiraswasta. Dengan cara ini, diharapkan para pekerja lepas akan merasakan konsekuensi menjadi pekerja lepas seperti pria kulit hitam panjang dan jalan berlubang.
3) Memilih universitas terbaik sama sulit dan sulitnya dengan memilih pasangan hidup. Itu membutuhkan perhitungan yang cermat dan kesadaran akan minat dan kemampuan pribadi, yang berperan dalam pemilihan elemen-elemen penting. Keduanya harus diterapkan oleh calon mahasiswa sedemikian rupa, selain rumitnya memilih jurusan, juga sama rumitnya dengan mencari pasangan hidup.
4) Aliran informasi saat ini seperti hujan deras yang mengguyur bumi. Banyaknya informasi yang beredar di masyarakat akan membingungkan dan membingungkan pembaca dalam menentukan informasi yang valid dan tidak valid. Penajaman daya kritis serta pemilihan sumber informasi secara selektif merupakan saran yang dapat dilakukan untuk membendung derasnya arus informasi seperti hujan.
5) Membesarkan anak itu seperti merawat tanaman. Saat merawat tanaman, kita harus merawatnya dengan hati-hati dan sabar agar tanaman yang kita rawat dapat tumbuh dengan baik. Begitu juga dengan mengasuh anak. Diperlukan kesabaran dan kesabaran lebih lanjut agar mereka tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, kita harus mendidik anak-anak kita untuk sabar dan sabar dalam merawat tanaman.
Hal tersebut dapat admin sampaikan dalam materi yang membahas tentang contoh-contoh analogi. Kami berharap materi yang dibahas dalam artikel ini dapat membawa pemahaman dan manfaat bagi pembaca semua.
Baca juga: