Contoh Teks Anekdot – Pengertian, Kaidah, Karakteristik dan Contoh
Contoh teks anekdot – Kita mungkin pernah mendengar kata anekdot, tapi kita tidak mengerti artinya. Intinya anekdot erat kaitannya dengan apa yang disebut sindiran dan humor.
Majalah Education.com menyajikan materi pembelajaran yang berjudul Sample Anecdotal Text. Dimana materi pembelajaran ini diulas dengan menggunakan definisi, kaidah, susunan, ciri dan contoh.
memahami
Teks anekdot adalah cerita lucu dan menghibur yang dapat diambil dari pengalaman hidup seseorang.

Teks anekdot adalah cerita lucu tetapi dimaksudkan untuk menjadi kritis. Teks anekdot biasanya mengkritisi pelayanan publik di bidang sosial, hukum, lingkungan, dan politik.
Aturan dari teks anekdot
Aturan dari anekdot ini, yaitu:
- Gunakan instruksi rotor.
- Gunakan kata kerja.
- Gunakan kalimat yang menarik.
- Gunakan bentuk lampau.
- Gunakan konjungsi atau konjungsi.
- Gunakan tarif pemerintah.
Susunan teks anekdot
Susan yang dijelaskan oleh anekdot ini, yaitu:
Krisis: Ini adalah masalah utama yang terkandung dalam teks anekdot.
Tanggapan: Ini adalah cara untuk memecahkan masalah yang muncul dalam suatu krisis.
Koda, itulah perubahan yang terjadi pada karakter.
Reorientasi: Ini adalah akhir atau akhir dari teks anekdot.
Ringkasan: Ini adalah awal paragraf, yang berfungsi untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isi teks anekdot.
Orientasi : Merupakan gambaran suasana yang terjadi pada awal cerita.
Peristiwa : merupakan uraian dari rangkaian cerita yang terjadi.
Ciri-ciri teks anekdot
Properti yang dijelaskan dalam anekdot ini adalah:
- Jenis sindiran.
- Ditujukan untuk orang-orang penting.
- Sehubungan dengan kenyataan, sekalipun perumpamaan dan anekdot memiliki perbedaan.
- Umumnya menggambarkan figur hewan dan figur manusia.
- Lebih dekat ke dongeng.
- Lucu atau humoris.
Contoh teks anekdot
Berikut ini adalah contoh anekdot, yaitu:
Contoh teks anekdot 1
mencuri sandal
Suatu pagi, Arya sedang asyik makan sup di warung favoritnya. Pokoknya, Arya bergegas pulang.
Dalam perjalanan pulang, Arya mengalami kecelakaan dan ditabrak sepeda motor ugal-ugalan. Kejadian itu menyebabkan sandal Arya putus.
Arya terpaksa berjalan tanpa sandal. Karena rumahnya jauh, dia memutuskan untuk pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal. Tapi kekuatan uang saja tidak cukup.
Karena kekurangan uang, Arya pun ingin mencuri sandal dari masjid yang jaraknya hanya beberapa meter dari toko. Arya ingin membawa sandal masjid terbaik bersamanya.
Sambil duduk di dalam masjid, dia memperhatikan setiap orang yang masuk ke dalam masjid. Sehingga ketika target sedang asyik berdoa, dia langsung memakai sandal.
Ternyata aksinya berjalan lancar, Arya berhasil mendapatkan sandal hitam yang merupakan sandal terbaik di masjid. Di luar dugaan, pemilik sandal tersebut mengetahui bahwa Arya telah mencuri sandal tersebut.
Pemilik sendal itu berteriak dan langsung mengejar Arya. Arya sangat kaku sehingga perutnya yang kembung membuatnya tidak bisa berlari kencang. Arya dibawa ke kantor polisi.
Setelah diselidiki, Arya dinyatakan bersalah atas pencurian dan kasusnya akan disidangkan dalam waktu seminggu. Sial bagi Arya, masalah sepele ini memaksanya untuk diadili.
Hari sidang telah tiba, Arya duduk telungkup di kursi tersangka.
Hakim: “Oke Arya, 24, telah mengungkapkan bahwa dia mencuri sandal senilai Rs 30.000. Anda akan dihukum lima tahun penjara.”
Aryan: “eh?! Ya Tuhan, bukankah itu adil, karena hukumanku jauh lebih berat daripada para koruptor?
Maka hakim memberi tahu Arya siapa yang mencuri sandal seharga 30.000 rupee. Sedangkan koruptor mencuri 2 milyar yang mengakibatkan kerugian bagi 200 juta rakyat Indonesia.
Sekarang jika Anda menghitung spoiler, harganya masing-masing hanya 10 rupee. Sehingga kerugian akibat tindakan yang dilakukan oleh Arya lebih besar dibandingkan dengan tindakan yang dilakukan oleh para Koruptor.
Contoh teks anekdot 2
Burung beo
Sassi, Shafira dan Citra dekat dan selalu pergi ke kantor bersama. Sebelum mencapai jalan raya untuk naik kendaraan umum, mereka harus melewati sebuah gang yang salah satu rumahnya terdapat burung beo.
Setiap kali ketiga wanita ini melewati orang yang merawat burung beo itu, burung beo itu selalu mengatakan tiga warna. Sassi curiga burung beo itu mengetahui warna celana dalamnya.
Untuk membuktikan benar atau tidaknya, mereka memutuskan untuk menggunakan warna celana dalam yang sama.
Keesokan harinya mereka berjalan melewati aula, burung beo itu berkata “Hitam, hitam, hitam”. Ketiga wanita itu tertegun dan takjub. Keesokan harinya, burung beo itu menebak dengan benar warna pakaian dalam itu dan berkata “merah muda, merah muda, merah muda.”
Citra punya ide yang cukup bodoh. “Dan bagaimana jika kita tidak memakai celana dalam besok? Bagaimana menurutmu, burung beo yang penasaran?” Ketika mereka melewati keesokan harinya, burung beo itu mondar-mandir di kandangnya dengan bingung.
Citra dan teman-temannya mulai tertawa karena bisa membuat burung beo penasaran. Tapi tawanya tidak bertahan lama, karena burung beo itu berkata: “lurus, lurus, keriting”.
Contoh teks anekdot 3
penjual roti
Suatu hari seorang tukang roti melewati rumah saya ketika teman saya menelepon Aldi. Tak lama kemudian, tukang roti mendatangi kami dan kami duduk santai di taman depan rumah.
Aldi: “Ada jenis roti apa?”
Baker: “Semuanya, ikat dirimu”.
Aldi: “Roti ini rasanya gimana ya kak?”
Tukang roti: “Itu coklat”.
Aldi: “Bagaimana menurutmu, Kak?”
Baker: “Rasa stroberi.”
Aldi: “Rasanya gimana, Kak?”
Baker: “Kalau rasanya seperti nanas”.
Aldi: “Mana rotinya? Mengapa Anda berbicara tentang buah? Jual buah atau jual roti? Kalau begitu, saya tidak akan membelinya, saudara.”
Baker: *diam*
Tak lama kemudian tukang roti itu tiba-tiba pingsan.
Contoh teks anekdot 4
Telah disetrika
Suatu hari yang cerah, seorang pria datang ke rumah sakit dengan luka bakar di kedua telinganya.
Adik : “Kenapa telinganya pak?”
Pria: “Ini Sus, saya sedang menyetrika baju, nah saat sedang menyetrika tiba-tiba hp saya berbunyi. Secara refleks, sekte yang saya pegang menempel di telinga kiri saya pada saat itu.
Kakak : “Oh saya mengerti pak, saya mengerti keluhan bapak, jadi kalau telinga kanan kenapa?”
Pria: “Sekarang Sus, si idiot itu menelepon lagi.”
Contoh teks anekdot 5
pusing di kepala
Suatu hari di bulan puasa, seorang kakek sedang menumpang keponakannya yang sedang asyik menonton televisi.
Seperti biasa, kakeknya sedang menonton acara favoritnya, Serigala Tampan Tampan. Sebuah iklan ditayangkan setiap dua puluh menit, salah satu iklan yang muncul adalah iklan sakit kepala. Pengumuman tersebut menjelaskan bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.
Nonton TV keren, tiba-tiba kepala kakek sakit. Sang kakek segera memanggil keponakannya yang sedang bermain di kamar untuk membeli obat sakit kepala.
Setelah cucunya pulang, kakeknya langsung meminum obat tersebut.
Keponakan yang melihat kecelakaan itu langsung bertanya: “Kakek puasa lagi, kok minum obat?”
Sang kakek pun menjawab tanpa ragu dan terkesan polos: “Oke, Paramex, kamu bisa meminumnya kapan saja.
Hal tersebut dapat admin sampaikan dalam materi yang membahas tentang contoh-contoh teks anekdot. Kami berharap materi yang dibahas dalam artikel ini dapat membawa pemahaman dan manfaat bagi pembaca semua.
Baca juga: