Pendidikan

Definisi, Jenis-Jenis, Tujuan dan Manfaat

Audit atau inspeksi dalam arti luas definisi audit berarti penilaian terhadap suatu organisasi, sistem, proses atau produk. Audit dilakukan untuk pihak yang berpengalaman, adil dan tidak memihak yang dikenal sebagai auditor. Tujuan audit adalah untuk memverifikasi bahwa pokok bahasan audit telah diselesaikan atau sesuai dengan standar, peraturan, dan praktik yang telah disetujui dan diterima oleh suatu organisasi.

Definisi Audit

Table of Contents

1. Alvin A Arens, Mark S Beasley, dan Randal J Elder, 2011:4. Audit adalah pengumpulan dan peninjauan bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesepakatan antara informasi dan kebijakan yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang berpengalaman tanpa paksaan.

2. Whittington, O. Ray dan Kurt Pann, 2012:4. Audit adalah pemantauan laporan keuangan perusahaan oleh kantor akuntan independen. Audit terdiri dari penyelidikan mencari catatan akuntansi dan bukti lain untuk mendukung laporan keuangan. Dengan memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal entitas dan dengan mengobservasi dokumen, mengobservasi aktiva, melakukan penyelidikan di dalam dan di luar entitas dan melaksanakan prosedur audit lainnya, auditor akan mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk menentukan apakah laporan keuangan itu objektif dan wajar adalah laporan keuangan yang lengkap. gambaran kondisi keuangan dan kegiatan Perseroan selama periode audit.

3. Sukrisno Agoes, 1996:1. Penelaahan yang kritis dan teratur oleh pihak independen terhadap laporan keuangan tahunan yang disusun oleh manajemen, termasuk catatan akuntansi dan dokumen pendukungnya, dengan tujuan agar dapat menyatakan pendapat atas laporan keuangan neraca

4. Sukrisno Agoes, 2004. Pengamatan kritis dan sistematis oleh pihak independen atas laporan keuangan yang disusun oleh manajemen, bersama dengan catatan akuntansi dan bukti pendukung, untuk tujuan membentuk opini atas kecukupan laporan keuangan.

5. Arens dan Loebbecke, 1996:1. Proses pengumpulan dan evaluasi bukti informasi terukur tentang suatu entitas ekonomi, yang dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan independen, untuk menetapkan dan melaporkan kebenaran informasi tersebut.

6. PSAK – Tim Sukses UKT Akuntansi 2006. Suatu proses sistematis yang bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau klaim tentang tindakan dan peristiwa ekonomi dan menggambarkan bagaimana tingkat komunikasi antara pernyataan atau klaim dengan kenyataan dan hasilnya dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan

7. Konrath, 2002:5. Proses sistematis untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti secara objektif tentang klaim tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi, untuk menentukan tingkat relevansi antara klaim tersebut dan kriteria yang ditetapkan, dan untuk mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan

Jenis Audit

1. Audit operasional (audit operasional/manajemen)
Audit operasional atau manajemen adalah pemeriksaan terhadap semua atau sebagian dari kebijakan dan prosedur operasional organisasi untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan ekonominya. Audit perusahaan dapat menjadi alat manajemen yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kemampuan perusahaan. Hasil audit operasional tersedia dalam bentuk rekomendasi perbaikan bagi manajemen, sehingga jenis audit ini lebih bersifat konsultasi manajemen.

2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
Audit Kepatuhan merupakan pemeriksaan untuk menentukan apakah prosedur dan aturan yang ditetapkan oleh otoritas telah diikuti oleh anggota organisasi. Audit kepatuhan biasanya ditugaskan oleh badan otoritatif yang telah menetapkan metode/peraturan di perusahaan
sehingga hasil audit jenis ini bukan untuk publikasi melainkan untuk administrasi internal.

3. Pemeriksaan keuangan (audit)
Audit berbasis laporan keuangan, yaitu mengevaluasi kecukupan laporan keuangan, sebagaimana disajikan kepada manajemen secara keseluruhan, dibandingkan dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Dalam definisinya, laporan keuangan pada umumnya adalah informasi yang dapat dipertukarkan dan diperiksa karakteristik tertentu untuk kemudian disajikan. Secara umum, fitur yang dimaksud adalah standar akuntansi yang berlaku umum seperti prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hasil audit berdasarkan laporan keuangan merupakan pendapat auditor yaitu pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat wajar dengan pengecualian, pendapat tidak menyatakan pendapat dan pendapat negatif.

Manfaat Pemeriksaan

Manfaat audit dipecah menjadi tiga bagian dasar menikmati manfaat audit, yaitu:

A. Untuk pihak yang diaudit

1. Meningkatkan integritas laporan keuangannya agar laporan tersebut dapat dipercaya untuk kepentingan pihak eksternal seperti pemegang saham, kreditur, pemerintah dan lain-lain.
2. Pencegahan dan pendeteksian kecurangan oleh manajemen entitas yang diaudit.
3. Memberikan dasar yang lebih kredibel untuk menyusun SPT yang disampaikan kepada pemerintah.
4. Membuka pintu sumber pendanaan eksternal.
5. Pengungkapan kesalahan moneter dan penyimpangan dalam catatan keuangan.

B. Untuk anggota lain dalam komunitas bisnis

1. Memberikan dasar yang lebih meyakinkan bagi pemberi pinjaman atau mitra untuk membuat keputusan pemberian pinjaman.
2. Memberikan landasan yang lebih kuat bagi perusahaan asuransi untuk menyelesaikan klaim
kerusakan yang diasuransikan.
3. Memberikan landasan yang dapat diandalkan bagi investor dan calon investor untuk mengevaluasi kinerja dan pengelolaan investasi
4. Memberikan dasar yang obyektif bagi serikat pekerja dan pihak terverifikasi untuk menyelesaikan perselisihan terkait upah dan tunjangan.
5. Menyediakan pembeli dan penjual dengan dasar independen untuk menentukan syarat-syarat penjualan, pembelian atau merger bisnis.
6. Memberikan dasar yang lebih baik dan membujuk pelanggan atau klien untuk menilai kelayakan atau profitabilitas perusahaan, efisiensi operasional dan kondisi keuangannya.

C. Untuk instansi pemerintah dan perorangan yang bekerja di bidang hukum

1. Untuk memberikan tambahan kejelasan yang independen mengenai keakuratan dan kepastian laporan keuangan.
2. Memberikan landasan yang mandiri bagi mereka yang bekerja di bidang hukum untuk mengurus harta warisan dan titipan, menyelesaikan masalah kepailitan dan kepailitan, serta menentukan pelaksanaan anggaran dasar yang benar.
3. Berperan penting dalam mencapai tujuan UU Jaminan Sosial.

Demikian pengertian audit, jenis audit, tujuan dan manfaat audit. Semoga bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button