Kata Tugas – Pengertian, Karakteristik, Macam dan Contoh
kata tugas – Berfungsi sebagai pengubah kalimat minimal sebagai kalimat konversi. Secara umum, bentuk kata peta harus tetap atau tidak dapat berubah bentuk.
Majalahdikti.com akan menyajikan materi pembelajaran berjudul Kata Tugas. Dimana materi pembelajaran ini diulas dengan menggunakan definisi, ciri, jenis dan contoh.
memahami
Penetapan kata merupakan salah satu bagian tuturan dalam bahasa Indonesia yang hanya memiliki makna gramatikal “makna bervariasi menurut konteks” dan tidak memiliki makna leksikal “makna tetap”, sehingga makna penetapan kata menjadi jelas bila dikaitkan dengan kata lain. Dalam sebuah kalimat, sebagian besar kata tujuan tetap, dan hanya sedikit yang dapat mengubah bentuknya.

Kata asosiasi juga merupakan kata penghubung/tambahan yang dapat disesuaikan atau diikuti dalam kalimat. Dengan demikian, makna hasil menjadi jelas ketika dikaitkan dengan kata lain. Pencocokan kata juga memiliki fungsi pengubah kalimat minimal sebagai kalimat konversi. Secara umum, bentuk kata peta harus tetap atau tidak dapat berubah bentuk.
Namun, beberapa bagian kecil dari kata tujuan mungkin masih mengalami perubahan bentuk karena kata tersebut belum ada. Kedua kata ini dapat berubah (dari “sudah” menjadi “aktifkan” dan dari “tidak” = menjadi “aktifkan”).
Properti kata tugas
Ciri-ciri kata asosiasi antara lain:
- Ini memiliki makna gramatikal tetapi tidak memiliki makna leksikal.
- Biasanya bentuknya tidak berubah.
- Makna menjadi jelas ketika disertai dengan kata lain dalam kalimat.
Jenis dan contoh kata kerja
Klasifikasi berbagai jenis kata asosiasi meliputi:
preposisi
Nama lain preposition adalah preposition, dalam bahasa latin preposition berasal dari kata “prae” dan “ponere”. “Pre” artinya “sebelum” dan “poner” artinya “tempat” atau “tempat”.
Artinya preposition adalah kata yang menggabungkan kata atau frase yang diikuti oleh noun atau pronoun, preposition adalah kata yang digabungkan dengan noun yang menjadi bagian dari kalimat. Preposisi biasanya digunakan untuk menunjukkan objek yang menyertai proposisi dan tidak diperbolehkan untuk menunjukkan subjek proposisi.
Preposisi yang umum dikenal mengacu pada dan dari, preposisi pada dan dari ditulis terpisah dari kata-kata yang mengikutinya, kecuali untuk kombinasi kata yang diperlakukan sebagai satu kata, seperti Beberapa preposisi lainnya ada di atas, untuk, akan, melawan, dari, ke, untuk, dll.
Contoh penggunaan dalam kalimat:
- tinggal di sini bersamaku
- Dimana saudara perempuanmu
- Ayah meninggalkan kota.
- Dari sudut pandang bentuk, reposisi dapat berupa angka morfik atau polimorfik.
Contoh preposisi:
- Dina pergi berbelanja di supermarket sebelah.
- Saat mengemudi, berlian di dalam mobil hanya diredupkan.
- Setelah berkunjung ke rumah neneknya, sang adik langsung tertidur di kamarnya.
- Yoppi adalah seorang penyanyi dari daerah Nganiuk.
- Ayah datang bekerja setiap pagi untuk mencari nafkah.
- Kakak pergi ke supermarket untuk membeli sabun.
Preposisi monomorfik
Preposisi monomorfik adalah preposisi yang hanya terdiri dari satu morfem dan karenanya tidak dapat direduksi menjadi bentuknya. Berikut ini adalah kata depan dalam bahasa Indonesia dan beberapa fungsinya.
Preposisi polimorfik
Ada dua jenis preposisi polimorfik: (1) dibentuk menggunakan imbuhan dan (2) dibentuk secara bersamaan dengan menggabungkan 2 kata atau lebih. Contoh (1) diberikan untuk dan sama, sedangkan untuk (2) berbeda dari dan ke/ke.
Obat polimorfik dengan imbuhan
Posisi polimorfik yang disertakan dibentuk dengan menempelkan afiks ke alas. Basis ini bisa berupa morfem bebas (sama) atau morfem terhubung (di depan cytar).
Contoh:
- Pertimbangkan rasio kesetaraan bersama
- Perhatikan persamaan hubungan bersama-sama
- Judul yang menunjukkan hubungan tujuan dengan lokasi
- Menurut pernyataan hubungan sumber
- Putaran menandai koneksi geografis
- Sekitar menunjukkan hubungan geografis atau temporal
- Pada titik ini, perhatikan periode hubungan
- Lokasi menjangkau garis waktu
- Mengenai penamaan tujuan atau koneksi faktual
- Sorot arah hubungan
- Seperti label hubungan
koneksi
Kata Majemuk “Kata majemuk” atau juga sering disebut kata majemuk adalah kata yang berfungsi sebagai penghubung antara kata dengan kata lain “dalam kalimat” atau kalimat dengan kalimat lain “dalam satu paragraf”.
Ada banyak jenis sambungan, dan penggunaannya harus disesuaikan dengan urutan dan tujuan pemindahan. Secara umum, serikat pekerja dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
pelabuhan koordinasi
Koordinasi adalah gabungan yang dirancang untuk menggabungkan kata dengan kata atau frasa dengan frasa, di mana kata atau frasa terkait memiliki posisi yang sama, misalnya: dan, dan, atau sebagainya.
Contoh aplikasi:
- Ibu memasak dan ayah tidur.
- Dia membeli buku, pulpen, pensil, dan penggaris.
- Saya kebanyakan naik sepeda atau angkutan umum.
Tautan di bawah ini
Serikat bawahan adalah serikat pekerja yang dirancang untuk menggabungkan kata dengan kata atau frasa dengan frasa, di mana kata atau frasa yang digabungkan memiliki posisi yang tidak sama/tidak setara. Misalnya kapan, dari mana, silih berganti, silih berganti, dll.
Contoh aplikasi:
- Baru saja jatuh di jalan.
- Ibu selalu memilih sayuran segar.
- Untuk menjadi sukses Anda harus belajar keras.
hubungan korelasi
Ini adalah kata majemuk yang menghubungkan dua kata, wanita atau kalimat; dan kedua elemen memiliki status sintaks yang sama. Kata majemuk korelatif terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau kalimat yang digabungkan menjadi satu.
- dan dan dan)…
- Tidak hanya tetapi juga…
- Jadi (bentuk)…. Jadi…
- Lakukan itu… atau…
- aku tidak tahu… aku tidak tahu…
- Tidak peduli … bahkan …
Perhatikan contoh berikut.
- Baik Pak Anwar maupun istrinya tidak suka merokok
- Kita tidak hanya harus setuju, tetapi kita juga harus patuh.
Asosiasi Antarbudaya
Bertentangan dengan tautan di atas, tautan antar kalimat menghubungkan satu kalimat ke kalimat lainnya. Oleh karena itu, hubungan seperti itu selalu diawali dengan kalimat baru dan tentunya huruf pertama diawali dengan huruf kapital. Berikut ini adalah contoh penggunaan senyawa interkalasi.
- Namun demikian / namun / setidaknya / setidaknya.
- Namun demikian / bahkan kemudian, setelah, setelah.
- Selain itu, selain itu.
- Itu benar.
- Bahkan, bahkan.
- Selain itu juga.
- Sebagai akibat.
- Karena itu mungkin.
- Sebelum.
Contoh dalam satu kalimat:
- Kami tidak setuju dengannya. Kami tidak memblokirnya.
- Kami tidak setuju dengannya. Namun, kami tidak mencegah hal ini.
- Anda berbelanja di Gelodok. Mereka pergi ke kakaknya di Ankol.
- Mereka berbelanja di Geldock. Setelah itu mereka pergi ke kakaknya di Ankol.
hubungan antar paragraf
Ketika konjungsi interlimatik menghubungkan dua kalimat dan melewati kalimat baru, hubungan antar paragraf biasanya dimulai di dalam paragraf. Kaitannya dengan paragraf sebelumnya didasarkan pada nilai yang terkandung dalam paragraf sebelumnya. Kata majemuk dalam golongan berikut ini masih umum digunakan, sedangkan kata majemuk dalam golongan tersebut biasanya terdapat dalam teks-teks sastra kuno.
- Adapun pertanyaannya, relatif sekarang.
- Dahulu kala, Arkian, sebelum Shahdan itu.
Contoh dalam satu kalimat:
- Adapun untuk mengungkap rahasia perbendaharaan di bawah pohon itu, dimulai dengan kisah Tuan Storey, yang adalah seorang pelayan raja dan membantu mendapatkan harta karun itu beberapa dekade yang lalu.
- Terkait pernyataan menjadi guru di SD Impres Raya, hal itu sudah kami bahas dalam rapat guru pekan lalu.
- Kemudian Syahdan pernah datang ke istana raja dengan seorang lelaki bungkuk dan sangat jahat dan menyatakan niatnya untuk memberikan penawaran kepada putri raja.
- Hingga zaman dahulu kala, terjadi bencana dahsyat yang meluluhlantahkan penduduk daerah ini dengan banjir yang dahsyat, dan setelah itu masyarakat menyebut daerah ini kelenglengen yang artinya tenggelam atau tenggelam.
interjeksi interjeksi
Tanda seru adalah bagian dari pidato dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan penulis atau pembicara. Tanda seru digunakan untuk menekankan perasaan ini.
Perasaan yang dimaksud bisa berupa perasaan marah, sedih, gembira, sakit, takut, kaget, dll. Nah, dalam penggunaannya, kata ini memiliki intonasi yang unik untuk menggambarkan perasaan itu.
Contoh kata seru dan penggunaannya:
- Oh betapa indahnya pemandangan The Rapture.
- Gila dia bisa melakukannya saat udara sedang “kaget”.
- Ayo pergi kesana! “Hasutan.”
- Dasar bodoh, pergi sekarang! “Amarah.”
- Kuharap hari ini tidak hujan
Pakaian artikula
Argumen “artikel” atau “artikel” adalah kata yang tidak memiliki arti untuk mendeskripsikan kata benda “kata benda” atau kata tertentu, kata sandang dapat digunakan untuk menemani kata benda utama atau kata benda turunan atau kata lainnya.
Biasanya artikel itu muncul sebelum kata benda yang dijelaskannya. Contoh item pakaian adalah Sang, Clan, Pair, Si, dll.
Contoh aplikasi:
- Wartawan tidak takut pada pemerintah, kata pemerintah, yang terlalu sering digunakan untuk janji-janji sepihak.
- Komunis sangat membenci agama rakyat, digunakan untuk berbagai keperluan.
- Siswa harus aktif dalam segala kegiatan. “Pasangan” digunakan untuk merujuk ke banyak grup dengan beberapa kesamaan.
konfirmasi partikel
Partikel afirmasi adalah golongan kata dalam bahasa Indonesia yang tidak dapat berdiri sendiri dan berasosiasi dengan kata lain dalam penggunaannya. Contoh ucapan terima kasih adalah -ah, -pun, -lah, dll.
Contoh :
- Apakah Anda sakit (sering digunakan dalam kalimat tanya.
- Pergilah, aku sedang tidak ingin mengganggumu! (Biasanya digunakan dalam penawaran tim atau penawaran iklan.
- Anda juga dapat melakukan ini (bahkan menggunakannya untuk menyorot sesuatu).
Hal tersebut dapat admin sampaikan pada materi kali ini yang berisi tentang Pembahasan Kata Tugas. Kami berharap materi yang dibahas dalam artikel ini dapat membawa pemahaman dan manfaat bagi pembaca semua.
Baca juga: