Kata Ulang – Pengertian, Macam, Makna, Fungsi dan Contoh
kata ulang – Merupakan kata yang telah mengalami proses duplikasi. Untuk membedakannya dari reformasi non-parafrase, harus dikatakan bahwa parafrase pasti memiliki kata benda sebagai fitur utamanya.
Majalahdikti.com menyediakan materi pembelajaran dengan Rewords. Dimana materi pembelajaran ini diulas dengan menggunakan definisi, jenis dan contoh.
memahami
Kata ulang atau kata rangkap adalah bentuk kata yang timbul dalam proses duplikasi atau pengulangan, seluruhnya atau sebagian, atau berupa perubahan.
Kata “ulangi” atau “gandakan” adalah pengulangan suatu satuan gramatikal, baik seluruhnya maupun sebagian, dan dengan variasi fonemik. Pengulangan dapat dilakukan dengan kata dasar, kata mempengaruhi atau kata majemuk.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata berarti unsur bahasa lisan atau tulisan yang merupakan perwujudan dari kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa itu.
jenis pengulangan
Kata ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Pengulangan kata berdasarkan makna yang terbentuk
Penggolongan kata berulang juga dapat dilihat berdasarkan makna yang terbentuk kemudian. Pernyataan berikut
- Paling berarti.
- Pentingnya jawaban.
- penting dalam keadaan tertentu.
- arti intensitas.
- mengatur makna.
- makna kolektif.
- makna kesamaan.
- Arti yang berbeda.
- makna jamak.
- Saling Penting.
- Beberapa arti.
- menguatkan makna.
- pengulangan makna.
Ulangi kata berdasarkan bentuk kata
kata-kata palsu
Sebenarnya adalah kata utama. Namun, jika Anda melihat struktur kata tersebut, sepertinya kata itu utuh. Contoh: kupu-kupu, ikan lunak, ubur-ubur, ubur-ubur, cumi-cumi, pegboard.
Kata-kata yang Diulang
Proses reduksi terjadi pada kata benda, saat menerima imbuhan. Misalnya: selamat, bertukar, rumah, anak-anak.
Ulangi seluruh kata
Pada umumnya proses duplikasi terjadi pada semua tenses. Tenses yang disebutkan di sini adalah kata benda atau kata yang mempengaruhi. Contoh kata utuh: anak, jenis, warisan, ibu, ayah.
Sebagian kata ulang
Proses perulangan jenis perulangan kata ini hanya berlangsung pada beberapa unsur kata saja. Pengulangan hanya terjadi pada suku kata pertama atau akhiran dapat juga ditambahkan.
Contoh pengulangan pada suku kata awal adalah:
- Leluhur: Proses pengurangan suku kata “lu” dari leluhur utama. Kemudian lemahkan sehingga menjadi “e”. Dan membentuk kata-kata berulang adalah nenek moyang.
- Maskulin: proses penggandaan suku kata “la” dari akar maskulin. Namun, itu kemudian menjadi “e”. Dan kata kedua adalah maskulin.
Contoh lainnya adalah pengulangan kata yang diberi akhiran, antara lain:
Nada berubah ulangi kata-kata
Ciri dari jenis reset kata ini adalah. Pengulangan bagian-bagian ucapan yang berulang-ulang ini terjadi di semua tenses dasar. Misalnya: sayuran, bolak-balik, lauk pauk, jurus, teka-teki, apa saja.
Ulangi contoh
- Di pasar tradisional kita masih sering menemukan Gado-Gado dan Ongol-Ongol.
- Daun-daun berguguran di sekitar lereng gunung.
- Adikku melihat perjalanan lumba-lumba di dunia fantasi minggu lalu.
- Sampai sekarang saya masih belum bisa membedakan antara kura-kura dan kura-kura.
- Sejak kecelakaan itu ia mulai bergerak bebas.
- Ayah mengajak seluruh keluarga jalan-jalan ke kebun binatang.
- Suasana hening membuat bulu tengkukku berdiri sepanjang malam.
- Kami menunggu hujan dan bermain puzzle.
- Rumah tua tempat pemiliknya tinggal di ujung jalan sekarang menjadi sarang laba-laba.
- Beberapa anak muda berjalan di depan toko kami adalah gerakan yang mencurigakan.
- Wanita hamil dianjurkan untuk menggunakan berbagai suplemen.
- Meski sudah diperingatkan berkali-kali, Andy mengulangi kesalahan yang sama.
- Hiruk pikuk suasana pasar malam membuat pusing dan bosan.
- Ucil dijuluki Cabe rawit oleh penduduk desa.
- Ribuan polisi bersiaga selama aksi damai 212 berlangsung.
- Pria tua itu terhuyung-huyung di trotoar.
- Saat hujan deras disertai angin, Pak Amat selalu mengatakan arwah leluhur sedang marah.
- Pohon dan rumah hancur akibat longsor, tidak ada yang tersisa.
- Banyak bongkahan batu yang tertinggal setelah letusan gunung berapi.
- Ibu selalu membawa Empek Empek sebagai oleh-oleh saat mengunjungi keponakannya.
- Ibu selalu membeli buah dan sayur saat pergi ke pasar.
- Banyak pengunjung pantai selatan yang digigit ubur-ubur beracun.
- Ayah menghindari makan cumi untuk menjaga agar kadar kolesterol tetap stabil.
- Reni pura-pura tidak tahu tentang kedatangan Galih ke rumahnya.
- Setelah putri pertamanya lahir, sikap kebapakan mulai terbentuk pada diri sang bocah.
- Untuk lulus tes CAT, peserta harus menerima skor 400 poin.
Hal tersebut dapat admin sampaikan dalam materi yang membahas tentang pengulangan kata. Dapat memberikan pengertian dan manfaat bagi sobat pembaca semua.
Baca juga: