Konsep dan Contoh Geografi Menurut Henry J. Warman
1. Konsep kawasan (regional concept)
Adalah istilah yang didasarkan pada deklarasi daerah itu sendiri, yaitu daerah-daerah di permukaan bumi yang memiliki ciri-ciri khusus seperti ciri-ciri alam dan kehidupan sosial budaya, kemudian dapat dibedakan antara satu daerah dengan daerah lainnya. Dalam geografi, karakter yang mencakup semua dianggap berasal dari istilah ini. Dan dengan konsep ini, diharapkan siapa pun yang memiliki analisis spasial (spasial) dapat membuat analisis terhadap masalah atau tanda-tanda yang sedang bermain di muka bumi, serta mengamati hubungan timbal balik antara elemen-elemen tersebut.
Contoh rencana daerah adalah:
Kecamatan Ngargoyoso memiliki topografi berupa perbukitan dengan kelerengan mulai dari yang sangat terjal, sehingga terdapat beberapa daerah dengan kerawanan longsor yang tinggi.
2. Konsep Lapisan Kehidupan (Life Limit Concept)
Manusia dan makhluk hidup lainnya memiliki keterbatasan tertentu untuk dapat bertahan hidup di suatu wilayah di permukaan bumi. Konsep ini dapat diartikan bahwa bumi merupakan tempat yang diperuntukkan bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya, meskipun sebagian wilayah permukaan bumi tidak dapat didiami. Beberapa aspek yang mempengaruhi konsep ini antara lain ketersediaan sumber daya alam serta kemampuan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam tersebut.
Contoh:
Bagian dalam Segorogunung memiliki tanah dengan tekstur lempung berpasir yang unik, sehingga tanah bagian dalam tidak cocok untuk ditanami padi yang merupakan makanan pokok masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, masyarakat hanya menanam sayuran sebagai bahan baku utama.
3. Konsep manusia yang dominan secara ekologis (konsep manusia sebagai makhluk hidup yang paling dominan)
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna, dengan dikaruniai akal atau kemampuan berpikir, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya, manusia dapat mewujudkan sesuatu. Dengan kata lain, manusia memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan terhadap lingkungan, baik untuk meningkatkan kualitasnya maupun untuk merusaknya.
Contoh:
Banyaknya perbukitan dengan pemandangan menarik membuat masyarakat yang tinggal di pedalaman Kemuning menyulap perkebunan teh menjadi tempat rekreasi setempat. Hal ini dilakukan masyarakat untuk menghasilkan pendapatan dari potensi alam dengan mengkonversi lahan dari perkebunan menjadi lahan garapan yang dapat mendatangkan uang lebih banyak.
4. Konsep Globalisme
Pada dasarnya luas di permukaan bumi merupakan satu kesatuan, yaitu jika terjadi perubahan di satu area, maka akan mempengaruhi area lainnya. Konsep ini telah digunakan untuk menyebarluaskan informasi ke seluruh wilayah di dunia tanpa terhalang oleh batas negara, batas wilayah, atau batas alam.
Contoh:
Kecamatan Ngargoyoso memiliki banyak kawasan wisata yang menarik. Anda tidak harus datang sendiri untuk menjelajahi resor karena Anda dapat mengetahui melalui akun media sosial bahwa lebih mudah untuk memilih kawasan resor yang sesuai dengan keinginan Anda.
5. Konsep interaksi spasial
Konsep ini memberikan gambaran tentang keterlibatan unsur ruang di permukaan bumi, seperti faktor alam, faktor alam dengan kehidupan manusia, faktor alam dengan kehidupan sosial budaya atau antar sosial.
Contoh:
Beberapa wilayah di Kecamatan Ngargoyoso memiliki kelerengan yang terjal dan penggunaan lahan berupa sawah pengumpul hujan. Dengan karakteristik lahan yang demikian, risiko longsor di Kecamatan Ngargoyoso cukup tinggi karena penggunaan lahan berupa sawah penahan hujan meningkatkan jalur resapan air dari tanah lapisan atas sehingga dapat meningkatkan kerentanan longsor.
6. Konsep hubungan wilayah (Mutual relationship concept)
Konsep ini memberikan gambaran tentang adanya hubungan timbal balik antar wilayah di permukaan bumi, unsur utama dalam peristiwa ini adalah unsur alam dan unsur manusia.
Contoh:
Kecamatan Ngargoyoso memiliki suhu udara yang sejuk dan terdapat perkebunan teh yang luas. Hal ini mendorong masyarakat dari luar kecamatan Ngargoyoso untuk berkunjung ke Ngargoyoso untuk menikmati kondisi alamnya.
7. Konsep kesamaan wilayah
Konsep ini menjelaskan bahwa terkadang beberapa wilayah di permukaan bumi memiliki tanda-tanda, ciri-ciri alam dan kehidupan sosial yang hampir sama.
Contoh:
Berada di lereng barat Gunung Lawu, kecamatan Ngargoyoso dan Tawangmangu memiliki ketinggian yang hampir sama, topografi di kedua kecamatan tersebut juga berbukit. Namun bahan baku kedua kecamatan tersebut berbeda, perkebunan teh ada di kecamatan Ngargoyoso, namun tidak ada di kecamatan Tawangmangu, hal ini yang membedakan kedua daerah tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama.
8. Konsep perbedaan wilayah
Keadaan ini berkebalikan dengan konsep sebelumnya dimana terdapat perbedaan antar wilayah di permukaan bumi ini.
Contoh:
Kecamatan Ngargoyoso terbagi menjadi 9 wilayah administrasi desa. Desa Segorogunung terletak di ujung timur yang berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Timur dan memiliki topografi berupa perbukitan dengan lereng yang terjal sedangkan desa Nglegok berbatasan langsung dengan kabupaten Karangpandan dan topografinya berupa dataran rendah.
9. Konsep Keunikan Daerah (Regional Uniqueness Concept)
Konsep ini menggambarkan keistimewaan dan keunikan suatu daerah dibandingkan dengan daerah lain.
Contoh:
Meski berada di wilayah rawan longsor yang tinggi, warga Desa Mlili tidak mengungsi, lebih memilih dekat dengan ladangnya daripada aman untuk dirinya dan keluarganya.
10. Konsep Pembagian Wilayah (Distribution or Regional Distribution Concept)
Konsep ini menjelaskan ketimpangan berbagai fenomena, tanda dan fakta yang tersebar luas di permukaan bumi.
Contoh:
Kecamatan Ngargoyoso memiliki karakteristik lahan yang berbeda. Di dataran tinggi dengan lereng yang terjal dan suhu udara yang dingin, barangnya yang sejuk adalah sayuran dan teh. Sebaliknya, di dataran rendah dengan kemiringan lereng datar hingga sedang sulit, bahan bakunya adalah beras dan buah jambu biji.
11. Konsep lokasi relatif (relative area concept)
Konsep ini menjelaskan adanya suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki luas berdasarkan luas wilayah di sekitarnya yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kehidupan sosial budaya.
12. Konsep Keunggulan Komparatif
Konsep ini menjelaskan bahwa adanya perbandingan antara wilayah di permukaan bumi dengan komponen-komponen yang dikandungnya, baik yang berasal dari unsur alam maupun unsur sosial, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari wilayah tersebut, sehingga nantinya pedoman terkait dengan sifat-sifat suatu daerah dapat ditentukan.
13. Konsep transformasi berkelanjutan
Konsep ini memberikan gambaran tentang keberadaan unsur-unsur geografi dalam suatu ruang yang tergantung pada ruang dan waktu kehidupan, selalu secara progresif dan berkesinambungan mengalami proses kemajuan dan transformasi.
14. Konsep sumber daya yang didefinisikan secara budaya
Konsep tersebut memberikan gambaran tentang derajat optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang terdapat pada suatu wilayah di permukaan bumi dimana satu wilayah dan wilayah lainnya memiliki sumber daya yang berbeda. Perbedaan tersebut terkait dengan faktor budaya, adat istiadat, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat daerah tersebut, dimana setiap daerah memiliki aturan yang berbeda dalam menggunakan sumber daya yang sesuai dengan kondisi daerahnya.
15. Bumi bulat pada konsep kertas datar
Konsep ini tercakup dalam keberadaan peta, yaitu perolehan tenaga manusia untuk mengubah bentuk bumi yang bulat menjadi datar beserta fenomena yang terjadi, melalui sistem proyeksi, yaitu sistem yang digunakan untuk transformasi lengkung. pesawat menjadi bidang datar. Dalam ilmu pemetaan (kartografi), ada 3 proyeksi peta yaitu silinder, kerucut dan azimut.
Demikian penjelasan konsep dan contoh geografi menurut Henry J. Warman. Mungkin berguna!