Majas Simbolik – Pengertian, Ciri , Fungsi dan Contoh
Maya Simbolik – Idiom ini adalah gaya bicara yang digunakan untuk membuat kata menjadi indah. Sehingga dapat memberikan efek kenangan dan imajinatif tertentu kepada penulis, pembaca atau pendengar, baik secara tertulis maupun lisan. Idiom terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah tuturan komparatif.
Majalahdikti.com akan menyajikan materi pembelajaran yang berjudul Symbolic Figure of Speech. Dimana bahan ajar ini diulas dengan menggunakan definisi, ciri, fungsi dan contoh.
memahami
Bentuk simbolik adalah idiom komparatif yang membandingkan suatu objek, menggambarkan makna suatu objek dalam bentuk simbol, simbol, angka, binatang atau benda.
Dalam bentuk simbolik, pertanyaan yang disandingkan dengan sesuatu yang lain dapat menggantikan kata dengan kata itu, tetapi tetap memiliki makna yang sama yang ingin disampaikan oleh pengarang. Simbol/kode yang digunakan harus sangat familiar dan mudah dipahami oleh pembaca dan pendengar.
Penggunaan bentuk ini dalam bentuk kalimat bisa digunakan untuk mengungkapkan rasa takut penulis terhadap kritik, atau bisa juga pendapat tentang sesuatu yang perlu disampaikan secara halus. Penggunaan bahasa simbolik dalam kalimat bersifat tersirat atau tersirat.
Fitur idiom simbolik
Idiom ini memiliki ciri yang membedakannya dengan jenis bentuk yang lain, yaitu bentuk ini menggunakan simbol untuk mengungkapkan atau menggambarkan sesuatu yang memiliki kesamaan makna.
Fitur megah simbolis
Fungsi idiom simbolik ini adalah sebagai berikut:
Idiom ini memiliki satu fungsi utama yaitu menyempurnakan makna yang sebenarnya ingin disampaikan agar menimbulkan efek yang menarik bagi pendengar atau pembacanya.
Idiom ini juga dapat digunakan untuk menyampaikan ide, kritik, atau pendapat tentang sesuatu atau seseorang.
Dengan kata lain, ujaran simbolik digunakan untuk menyampaikan pesan secara implisit maupun tersirat, dimana simbol yang digunakan adalah simbol yang umum digunakan, sehingga baik penutur maupun lawan bicara sudah familiar dengan simbol yang digunakan.
Contoh idiom simbolik
Berikut ini adalah contoh idiom simbolik, sebagai berikut:
Contoh I
- Sejak pindah ke rumah besar itu, dia menjadi bangga. (baik hati = sombong)
- Kata orang Pak Dibyo masih keturunan darah biru. (darah biru = bangsawan)
- A Womanizer Boy selalu menggoda setiap wanita cantik. (coba = lihat)
- Semua yang dia katakan hanyalah omong kosong. (omong kosong = omong kosong)
- Arifin dengan tegas memilih Aisha sebagai tulang rusuk. (tulang rusuk = sepasang)
- Selama ini ternyata kepergiannya karena dia tinggal di hutan Prodeus. (Prodeo hutan = penjara)
- Sebagai hasil dari pendidikan non-sekolah dasar, Tikno selalu disebut sebagai otak udang. (otak udang = bodoh)
- Bahkan sebagai seorang anak, Andre adalah sumber uang sejati, yang berulang kali mendorongnya untuk belajar dengan giat. (uang emas = uang cinta)
- Ayah dan ibu hanya ingin berbicara secara pribadi, kami disuruh keluar kamar terlebih dahulu. (empat mata = hanya dua)
- Pak Prapto adalah seseorang yang berguna bagi semua orang. (ringan tangan = suka memukul)
- Tidak ada yang memberi tahu Ibu bahwa Wicak mendengarkan di sekolah. (mulut ringan = penasaran)
- Saya makan banyak garam dalam hidup saya. (makan garam = banyak pengalaman)
- Kemiskinan menggelapkan mata untuk menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. (Mata gelap = kehilangan kesabaran)
- Ayah mengangkat tangannya untuk menghadapi perilaku saudara kita. (angkat tangan = menyerah)
- Berhati-hatilah saat bergaul dengan orang yang bermulut besar. (mulut besar = menyombongkan diri)
- Mansion tersebut ternyata adalah toko permen milik seorang pejabat tinggi di Alfabe. (permen = deposit)
- Nenek Iyem sudah 30 tahun menyendiri. (a kara = hidup sendiri)
- Anda selalu menjadi tangan kanan ayah saya sejak saya masih kecil. (tangan kanan = orang yang dipercaya)
- Riska benar-benar wanita berwajah tebal di atas segalanya. (wajah gemuk = tidak malu)
- Saya tidak ingin mendapatkan uang panas dari ayah. (uang panas = uang ilegal)
- Perilaku kasar Anjali terhadap orang tuanya menjadi perbincangan di kota. (bibir = topik pembicaraan)
- Ayahku bekerja keras setiap hari tapi Rini tetap tidak menghargainya. (tulang hancur = kerja keras)
- Karena usahanya gagal, Pak Dodi mulai meninggalkan hubungan tersebut. (kesalahan = kesalahan)
- Ibu dalam seribu bahasa ketika ayahku menuduh dan berteriak keras. (Diam adalah seribu bahasa = tidak mengucapkan sepatah kata pun)
- Sepertinya dia telah menggigit jarinya dengan hasil dari pertemuan itu. (gigitan jari = kecewa)
Contoh II
- Sepulang sekolah saya terkejut ketika saya memasang bendera kuning di depan rumah saya. (bendera kuning = tanda ada yang mati)
- Pekerjaannya sebagai kupu-kupu malam telah mengusirnya dari rumah dan desanya. (kupu-kupu malam = pelacur perdagangan)
- Lelah Didung selalu dianggap benalu di keluarganya. (parasit = orang berbahaya)
- Akibat kata-katanya yang kasar, Riko dipukuli secara brutal oleh ayahnya. (tinju mentah = pukulan)
- Entah siapa yang mengajarinya, Rani pandai berdebat dengan orang tuanya sekarang. (ironis = kata-kata bengkok)
- Lorenzo dan Rossi menunggangi kuda besinya dengan tenaga yang luar biasa. (kuda besi = sepeda motor)
- Anak-anak harus selalu diawasi ketika mereka mulai melihat cakrawala dunia. (cakrawala dunia = internet).
- Semua pendukung pemimpin telah dibutakan oleh janji-janji yang terus diulang-ulang selama ini. (buta = saya tidak ingin melihat orang lain)
- Pemimpin menggunakan semua kelicikannya untuk memenangkan pemilihan ini. (licik = licik)
- Karakternya Robingu adalah seorang wanita, dia tidak bisa diam ketika melihat wanita cantik meskipun dia sudah menikah 4. (Mata wanita = mudah dirayu oleh wanita)
- Pelecehan dihukum berat, terutama oleh masyarakat. (elang = lambang negara)
- Miko tidak dijauhi teman-temannya karena sudah terkenal sebagai buaya darat di kampusnya. (buaya desa = suka mengolok-olok wanita)
- Ayah saya selalu menjemput adik saya ketika dia pulang kerja untuk menghindari menjadi korban tupai yang merajalela di desanya. (tupai melompat = pencuri)
- Ibu selalu berpesan untuk tidak menjadi bunglon karena banyak orang yang tidak menyukainya. (bunglon = tidak ada pendapat)
- Mata bulatnya, seperti bola pingpong, menarik bagi siapa saja yang memandangnya. (bola tenis meja = bulat dan kecil)
- Narkoba dan seks bebas adalah lingkaran setan yang akan membuat siapapun yang masuk ke dalamnya kewalahan. (lingkaran setan = area berbahaya dan berbahaya)
- Putih adalah warna kesukaan ibu karena melambangkan kesucian.
- Warna merah bendera kebangsaan Indonesia melambangkan keberanian.
- Anton selalu menjadi kambing hitam ketika ada masalah dalam keluarganya. (kambing hitam = pihak yang bersalah)
Hal tersebut dapat admin sampaikan dalam materi yang membahas tentang tokoh-tokoh simbolik ini. Kami berharap materi yang dibahas dalam artikel ini dapat membawa pemahaman dan manfaat bagi pembaca semua.
Baca juga: