Pantun Bermajas – Pengertian, Ciri, Jenis dan Contoh
Pantun Agung – Merupakan bentuk puisi Indonesia atau Melayu. Puisi ini merupakan jenis puisi kuno yang terikat dengan berbagai aturan dan ketentuan. Sehingga puisi tidak dapat didefinisikan sebagai puisi kecuali ia memenuhi definisinya.
Majalah pendidikan.com menyajikan materi pendidikan berjudul Pantun Bermajas. Dimana materi pembelajaran ini diulas dengan menggunakan definisi, ciri, jenis dan contoh.
memahami
Pantun adalah kekayaan seni nusantara. Orang Barat tergila-gila dengan budaya asli Indonesia, dari Indonesia hingga Jawa. Sayangnya, kita anak bangsa ini sering mengabaikan sifat-sifat yang sudah kita miliki.

Namun, kita bisa berbicara bahasa asing dengan lancar, tetapi apakah kita fasih dalam mengucapkan rima atau pantun.
Ciri-ciri Pantun yang agung
- Terdiri dari 4 baris.
- Sajak terakhir abab (tidak harus diakhiri dengan huruf a dan b, cukup format dimana baris pertama dan ketiga diakhiri dengan huruf/pelafalan yang sama dan baris kedua dan keempat diakhiri dengan huruf/pelafalan akhir yang sama ) .
- Umumnya ada 8-12 suku kata per baris.
- Baris 1 dan 2 menjadi Sampiran.
- Lengkapi baris 3-4.
Jenis dan Contoh Pantun Majestic
Berikut ini adalah penjelasan tentang jenis-jenis pantun bergambar beserta contoh-contohnya, yaitu:
a.) Pantun Betawi
Pantun Betawi tersebar luas di wilayah budaya Betawi antara lain: luar Tambun, Krawang, Bekasi Timur, Cimanggis, Depok, Ciputat dan Cibinong di selatan, Tangerang di timur.
Hal terpenting dari puisi ini adalah sifat kuat yang menunjukkan ekspresi spontan. Kebanyakan sampiran menampilkan nada ini. Bisa jadi, antusiasme dan spontanitas ujaran bermula dari keinginan membangun bunyi yang berakhir sama: abab. Oleh karena itu, hampir semua sampel Pantone Betawi tidak terkait dengan konten. Lampiran dikecualikan karena gratis, longgar, tanpa beban.
Contoh:
Bagi nangka menjadi daun waru (sampiran).
Daon dipegang oleh pengelola (Sampiran).
Salut pada takdir guru (isi – artinya tidak ada yang bisa menentukan takdir guru).
Di pagi hari dia mengajar ngojeg (Isi – artinya dia mengajar siswa di pagi hari dan bekerja sebagai tukang ojek di sore hari).
Isi pantun Betawi berkaitan dengan ungkapan berbagai sugesti tentang etika, tata krama, akhlak, budi pekerti dan ajaran agama, serta kritik sosial. Dengan demikian, dapat kita lihat bahwa pantun Betawi dapat diartikan sebagai representasi dari dinamika kehidupan sosial budaya dan sejarah masyarakat Betawi.
b.) Pantun Banjar
Pantun Banjar adalah puisi yang ditulis atau diucapkan dalam bahasa Banjar. Bahasa Banjar digunakan oleh suku Banjar di dalam dan sekitar wilayah selatan Kalimantan dan oleh suku Banjar perantauan. Pantun Banjar adalah puisi hiburan populer yang ditulis dan diucapkan dalam bahasa Banjar dengan bentuk mental dan fisik tertentu menurut konvensi khusus yang digunakan dalam sastra rakyat Banjar.
Contoh:
Tempat berlindung tidak harus dibuang.
Hingga talimpat yang rusak kembali ke rumah.
Banyak tikus bukan kapal.
Tidak terlihat seperti sungai.
c.) Pantun Sunda
Puisi sunda memiliki arti yang berbeda dengan pantun melayu. Puisi Melayu berarti lebih dekat ke sisi Sudan. Sisindiran Sunda adalah puisi yang terdiri dari dua bagian yang berisi sampiran dan isinya. Namun Pantun Sunda merupakan seni performatif berupa cerita dalam bentuk sastra Sunda, disajikan dalam prolog, dalam dialog dan sering dinyanyikan.
Contoh:
Seng getol minum cemilanmu (Saitan – rajin minum fitoterapi).
Nu untuk memperkuat pembuluh darah (Sampiran – yang berguna untuk memperkuat pembuluh darah).
Nyanyikan Ilmu Getol Neangan (Konten – artinya rajin belajar).
Nu guna dunya Akhirah (Isi – artinya akhirat).
d.) Perpisahan dengan Pantun
Puisi perpisahan adalah puisi yang menampilkan seseorang meninggalkan atau meninggalkan orang lain.
Contoh:
Kecambah Mangga Ruby (Sampiran)
Salib Anak di Telapak Tangan (Sampiran)
Meninggalkan jauh di suatu negara (isi – berarti jauh tetapi masih di suatu negara)
Jangan tersesat di mata hati (Lengkapi maknanya – meski tak bisa dilihat secara langsung, jangan sampai hilang rasa)
e.) Teka-teki berima
Sajak teka-teki adalah puisi yang mengandung hipotesis atau hipotesis tentang rima.
Contoh:
Jika membawa talas (sampiran).
Bawa juga rebung dari rebung (sampiran).
Jika Anda bijaksana, binatang (Isi – berarti Anda memiliki pengetahuan yang mendalam).
Hewan apa yang bertanduk di hidung? (Isi: Apakah itu artinya apa nama hewan yang memiliki tanduk di hidungnya?).
f.) Pepatah Pantun
Peribahasa adalah puisi yang mengandung ungkapan yang umumnya memiliki struktur yang tetap.
Contoh:
Mendaki (Sampiran).
Jangan menebang pohon durian (sampiran).
Temukan seorang guru untuk belajar (isi: berarti Anda harus belajar dengan seorang guru di masa muda Anda).
Jangan minta maaf di kemudian hari (isikan, artinya Anda tidak akan menyesal di kemudian hari).
g.) Pantun Romantis
Pantun romantis adalah puisi yang isinya tentang cinta, kasih sayang dan kasih sayang.
Contoh:
1.) Saat elang berada di awan,
kemangi di dada.
Sudah cantik dengan padanannya.
Cinta terjebak di dalam hati.
2.) Coba tanam mumbang (sampiran).
Saya berharap itu adalah kelapa (sampiran).
Mencoba membangkitkan kasih sayang (Konten – berarti penulis mencoba menunjukkan kasih sayang kepada seseorang).
Saya harap Anda jatuh cinta (Isi – artinya penulis berharap orang lain juga akan memiliki cinta).
h.) Saran Pantun
Pantun nasehat adalah pantun yang berisi nasihat baik, permohonan, dan nasehat.
Contoh:
1.) Pergi ke pasar untuk membeli gitar.
Belanja di toko.
Belajar keras.
Ada manfaat di masa depan.
2.) Balai tengah kuning (Sampiran).
Kemudian tumbuh lebih tinggi (Sampiran).
Bernegosiasi dengan orang yang tidak memenuhi syarat (Fill – berarti bernegosiasi dengan orang bodoh).
Seperti alu mentimun (Isi – artinya tidak menyelesaikan masalah).
i.) Pantun Kias
Puisi kias adalah puisi yang mengandung konotasi dan perumpamaan, dan biasanya menggunakan bahasa kiasan.
Contoh:
Tempi Kuala (Sampiran).
Orang mengambil Melaka (Sampiran).
Seperti jus manis (isi – berarti Anda harus bisa mengubah sesuatu, jus: air kelapa).
Simpan dalam cuka untuk waktu yang lama (isi – artinya akan berguna nanti).
j.) Pantun Pahlawan
Pantun ini merupakan jenis pantun yang mengandung semangat kepahlawanan, cinta tanah air dan kebangsaan.
Contoh:
Ketika seseorang mendapat Ungka (Sampiran).
Sepotong rebung akan menguap (sampiran).
Saat batu bara didorong ke depan (Isi – artinya pahlawan bertarung saat penjajah menyerang negara)
Ujung keris akan mengeluarkannya (Is.i – artinya perlawanan para pahlawan dapat dilakukan dengan keris, yang merupakan senjata asli nusantara).
k.) sajak lucu
Pantun jenaka adalah puisi yang bertujuan untuk menghibur pendengarnya. Selain itu pantun ini juga digunakan sebagai sarana untuk bertualang ke suasana yang bersahabat, agar tidak menyinggung perasaan. Menggunakan sajak yang menyenangkan ini berguna untuk mencairkan suasana.
Contoh:
Berjalan-jalan di sekitar rawa (Sampiran).
Jika bosan, duduklah di telapak tangan (sampiran).
Gelak tawa yang menghibur (isi – artinya ingin tertawa karena senang tapi ditahan).
Melihat katak dengan helm (konten – menyenangkan berarti melihat katak dengan helm, katak besar dan helm adalah helm).
l.) Pantun Budi
Pntun adalah pantun yang berisi tentang pendidikan, sikap dan perilaku.
Contoh:
Apa keunggulan batik (sampiran).
Jika tidak dengan sujud (sampiran).
Apa kelebihan wanita cantik?
Jika tidak dengan kuncup.
m.) Pantun Keagamaan
Puisi religi adalah puisi yang berisi pertanyaan tentang agama.
Contoh:
Bulan Bulan (Sampiran).
Tidak semarak bulan puasa (Sampiran).
Banyak tuhan adalah pertanyaan tentang Tuhan (Isi – dalam artian ada banyak agama dengan banyak tuhan di dunia ini).
Tidak semulia Tuhan Yang Esa (isi – tapi artinya hanya satu yang mulia, satu-satunya tuhan).
Hal tersebut dapat admin sampaikan dalam materi kali ini yaitu tentang Pantun Bermajas. Kami berharap materi yang dibahas dalam artikel ini dapat membawa pemahaman dan manfaat bagi pembaca semua.
Baca juga: