Pendidikan

Pemisahan Suku Kata – Pengertian, Struktur, Jenis dan Contohnya

tanda hubung – Menurut pengucapannya, suku kata adalah penggalan kata dan biasanya terdiri dari beberapa fonem. Fonem terbagi menjadi dua bagian, yaitu vokal dan konsonan.

Majalahdikti.com memberikan materi pembelajaran yang berjudul Hyphenation. Dimana materi pembelajaran ini ditinjau dari definisi, struktur, jenis dan contohnya.

Definisi Pemisahan Suku Kata

Setiap kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas satu suku kata atau lebih. Menurut pengucapannya, suku kata adalah penggalan kata dan biasanya terdiri dari beberapa fonem. Fonem terbagi menjadi dua bagian, yaitu vokal dan konsonan.

Tanda hubung ini sering terlihat jelas pada unsur-unsur puisi, karmina, dan perbedaan antara rima dan puisi. Selain itu, suku kata juga sering dikaitkan dengan rima dan idiom.

Suku kata terdiri dari dua jenis yaitu kata terbuka dan kata tertutup. Pengertian suku kata pada kata terbuka adalah kata yang diakhiri dengan huruf vokal, misalnya seperti ka, la, pe, do, mo, ni dan seterusnya.

Yang dimaksud dengan suku kata tertutup adalah suku kata yang berakhiran konsonan, seperti pam, lak, bang, kang, kanan, ber, res, dan sebagainya.

struktur suku kata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, suku kata adalah struktur yang timbul dari satu atau rangkaian fonem yang menjadi bagian dari sebuah kata. Setiap suku kata ditandai dengan vokal (termasuk diftong).

Untuk memutuskan suku kata, pedoman berikut dapat digunakan:

  • Ketika ada dua vokal berurutan di tengah kata (kecuali untuk diftong), pembagian dibuat antara dua vokal.
  • Jika Anda mendapatkan konsonan atau konsonan di antara dua vokal, pemisah dapat digunakan sebelum konsonan.
  • Jika ada dua atau lebih konsonan di tengah kata, pemisahan terjadi setelah konsonan pertama.
  • Imbuhan dan partikel, biasanya ditulis sebagai rangkaian kata dasar, dipisahkan saat mengukur.

Bentuk batang yang membentuknya memiliki struktur dan aturan pembentukan yang sederhana. Suku kata dalam bahasa Indonesia dapat terdiri dari:

  • Sebuah vokal (V) misalnya: a-mal, su-a-tu, tu-a.
  • Vokal dan konsonan (VK) misalnya: makna, pengetahuan, daun.
  • Satu vokal, dua konsonan (VKK) misalnya: ekstra, ons.
  • Konsonan dan vokal (KV) misalnya: pasar, sar-ja-na, war-ga.
  • Konsonan, vokal dan konsonan (KVK) misalnya: dipaksa, perlu, dipesan.
  • Dua konsonan dan satu vokal (KKV) Contoh: slogan, drama, co-pra.
  • Dua konsonan, vokal dan konsonan (CCVK) Contoh: Traktor, A-tract, contract.
  • Satu konsonan, satu vokal dan dua konsonan (KVKK) Contoh: tekan, kontekstual, modern.
  • Tiga konsonan dan satu vokal (KKKV) misalnya: stra-te-gi, stra-ta.
  • Tiga konsonan, vokal dan konsonan (KKKVK) misalnya: struktur, instruksi, aliran.
  • Dua konsonan, satu vokal dan dua konsonan (KKVKK) contoh: kompleks.
  • Satu konsonan, satu vokal dan tiga konsonan (KVKKK) misalnya: korps.

struktur kata

Kata-kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas satu suku kata atau lebih, misalnya ban, tumpuan, tumpuan, tumpuan. Kata-kata dalam bahasa Indonesia terbentuk dari gabungan suku kata yang berbeda seperti yang tercantum di atas.

Karena bentuk suku kata seperti pada angka 5 sampai 11 pada dasarnya berasal dari kata asing, banyak orang menambahkan fonem /?/ untuk memisahkan konsonan yang berdekatan.

Contoh:

  • Slogan menjadi slogan.
  • Strika menjadi besi.
  • Prangko menjadi prangko.

jenis suku kata

Berdasarkan pola suku kata
Ada beberapa suku kata atau pola suku kata dalam bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut:

  • Suku kata berpola vokal (V), dimana suku kata ini dibentuk dengan huruf vokal sebagai ujungnya.
  • contoh : a-nak, ba-u, a-mal, tu-a, su-a-tu, a-sap, a-kar.
  • Pola suku kata vokal dan konsonan (VK) terbentuk dari vokal sebagai puncak dan konsonan sebagai koda suku kata.
  • contoh : anjing, untuk, kamu-da, pengiriman, ampas, aspal, artis.
  • Suku kata berpola konsonan dan vokal (CV) yang terbentuk dari bunyi konsonan sebagai dasar suku kata dan bunyi vokal sebagai puncak.
  • contoh : pingsan, ga-jah, pusing, pi-ring, mual. sa-pi, ko-pi.
  • Suku kata adalah konsonan berpola, vokal, konsonan (CVK) yang terbentuk dari bunyi konsonan sebagai dasar suku kata, bunyi vokal sebagai puncak, dan bunyi konsonan sebagai koda suku kata.
  • contoh : Axis-Bu, Ban-Tu, Pantai, Li-An, Mie.
  • Suku kata berpola konsonan, konsonan, vokal (KKV) yang terbentuk dari dua vokal sebagai dasar suku kata dan satu vokal sebagai puncak.
  • contoh : ekstra, man-tra, ma-tre, drama, gratis, plastik, slogan.
  • Suku kata disusun sebagai konsonan, konsonan, vokal, konsonan (KKVK), dibentuk dari dua konsonan sebagai dasar suku kata, vokal sebagai puncak, dan konsonan sebagai coda suku kata.
  • contoh : prak-tik, prak-tis, traktor, an-traksi, kontraksi, kontrak.
  • Suku kata berpola konsonan, konsonan, vokal, konsonan, konsonan (KKVKK), terbentuk dari dua konsonan sebagai kolom suku kata, satu vokal sebagai puncak, dan dua konsonan sebagai koda suku kata.
  • contoh : kompleks.
  • Suku kata tersusun sebagai konsonan, vokal, konsonan, konsonan (KVKK), yang terbentuk dari satu konsonan sebagai dasar suku kata, satu vokal sebagai puncak, dan dua konsonan sebagai koda suku kata.
  • contoh : tekan, konteks-tu-al, teks-til.
  • Suku kata berpola konsonan, vokal, konsonan, konsonan, konsonan (KVKKK), terbentuk dari satu konsonan sebagai dasar suku kata, satu vokal sebagai puncak, dan tiga konsonan sebagai koda suku kata.
  • contoh : korps.
  • Suku kata berpola konsonan, konsonan, konsonan, vokal (KKKV) yang terbentuk dari tiga konsonan sebagai suku kata dan vokal sebagai puncak.
  • contoh : suku kata in-stru-mental, stra-ta, stra-te-gi adalah konsonan berpola, konsonan, konsonan, vokal, konsonan (KKKVK) yang terbentuk dari tiga konsonan sebagai suku kata, vokal sebagai puncak, dan konsonan sebagai suku kata coda.
  • contoh : struktur, bimbingan, tekanan.

Berdasarkan jumlah suku kata

Jumlah suku kata pada setiap kata dalam bahasa Indonesia juga berbeda-beda. Berikut adalah perincian bentuk kata dari pembentukan bilangan suku kata, yaitu:

  • Terdiri dari satu suku kata, misalnya: ban, cek, bak, bis, rak, bor, bom dan sebagainya.
  • Ini terdiri dari dua suku kata, misalnya: cow-pi, house, my book, writing, my pen dan my pa.
  • Terdiri dari tiga suku kata, misalnya: ke-ma-ri, jen-de-la, le-ma-ri, se-pe-da, se-pa-tu, ke-ce-wa, se-per-ti .
  • Ini terdiri dari empat suku kata, misalnya: da-sa-war-sa, ke-le-la-war, ka-ca-ma-ta.
  • Ini terdiri dari lima suku kata, misalnya: ka-da-lu-ar-sa, pra-mu-ni-a-ga dan seterusnya.

Berdasarkan skapulasi suku kata

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat tanda hubung, yaitu:

  • Jika ada dua vokal berurutan, pemisah dapat ditempatkan di antara kedua vokal tersebut.
  • contoh : sa-at, due-et, lainnya, muat, buat, patuhi.
  • Jika terdapat 2 konsonan berurutan di tengah kata, pemisah digunakan sebelum konsonan kedua.
  • contoh : Bath-di, cantik, am-pas, kas-ti, pintu, pelabuhan, sihir, bukti.
  • Jika ada tiga konsonan atau lebih, tanda hubung dapat digunakan setelah konsonan kedua.
  • contoh : wine-gur, stage-gung, absen, brach-krut. Bangsa.
  • Jika ada konsonan di antara dua vokal, konsonan terpisah dapat digunakan untuk konsonan tersebut.
  • contoh : kali. a-anak, ibu, a-yah, a-cak, a-kal.
  • Ketika ng, ny, sy, dan kh hadir, pemisahan terjadi sebelum atau sesudah baris.
  • contoh : a-akhir, angkat, dangkal, syarat, sy-riah, bangkrut.
  • Jika kata tersebut mendapat imbuhan, tanda hubung terjadi secara seri dengan kata dasar dalam suku kata.
  • contoh : memberi, menanggung, gemetar, ketakutan, sakit hati, be-ta-ni.

Hal tersebut dapat admin sampaikan dalam materi ini, dimana pembahasan tentang pemisahan suku kata berlangsung. Kami berharap materi yang dibahas dalam artikel ini dapat membawa pemahaman dan manfaat bagi pembaca semua.

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button