Pengertian Cahaya dan Sifat-Sifatnya
Memahami cahaya dan sifat-sifatnya | Cahaya adalah energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik tampak dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat. Juga, cahaya adalah sekumpulan partikel yang disebut foton. Kedua makna ini adalah sifat-sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan, oleh karena itu disebut “dualitas gelombang-partikel”. Paket cahaya, yang disebut spektrum, kemudian secara visual dirasakan sebagai warna oleh indera penglihatan.
Sifat-sifat cahaya memiliki sifat-sifat umum gelombang, antara lain:
1. Dalam media yang homogen
2. Cahaya dapat mengalami pemantulan atau pembiasan pada batas antara dua media.
3. Jika melewati celah sempit, mungkin bengkok.
4. Mungkin mengalami kesalahan.
5. Dapat mengalami polarisasi.
Setiap benda yang dapat memancarkan cahayanya sendiri disebut sumber cahaya, misalnya: matahari, bintang, lampu, lilin, dan lain-lain. Benda yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut materi gelap.
sifat-sifat cahaya
1. Cahaya Merayap Lurus
Cahaya memiliki sifat merambat dalam garis lurus dan dapat dideteksi dengan mencatat apakah benda dapat memancarkan cahaya atau tidak. Benda buram tidak dapat memancarkan cahaya. Saat terkena cahaya, objek membentuk bayangan. Benda seperti itu tergolong benda gelap, artinya tidak bisa menghasilkan cahaya sendiri. Contohnya adalah: kayu, tembok, batu, dll. Sedangkan benda yang tembus cahaya dapat meneruskan cahaya yang mengenai benda tersebut. Objek semacam itu dikenal sebagai semacam kelas objek sumber cahaya. Contohnya adalah kaca.
2. Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya juga dapat dipantulkan, pantulan cahaya terdiri dari pantulan difus (diffuse reflection) dan pantulan biasa. Refleksi difus atau refleksi difus dapat terjadi ketika cahaya yang mengenai permukaan tidak rata dan arah cahaya yang dipantulkan menjadi tidak beraturan. Sementara itu, pemantulan biasa dapat terjadi ketika cahaya mengenai permukaan datar seperti cermin datar, sehingga cahaya yang dipantulkan memiliki arah yang teratur. Benda yang memiliki sifat cahaya adalah cermin. Berdasarkan bentuk permukaannya, cermin dibedakan menjadi cermin lengkung dan cermin datar. Cermin lengkung terbagi menjadi 2 jenis yaitu cermin cembung dan cermin cekung. Berikut sedikit penjelasan tentang cermin.
3. Cahaya dapat dibiaskan
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya, cahaya merambat dengan melewati 2 zat yang berbeda kerapatannya. Ketika cahaya dari zat dengan kerapatan lebih rendah menumbuk zat dengan kerapatan lebih tinggi, cahaya dibiaskan mendekati garis normal.
Contoh pembiasan cahaya:
1) Masukkan sedotan ke dalam air dalam gelas, sedotan akan tampak melengkung.
2) Kolam air jernih terlihat dangkal.
3) Lihatlah bintang-bintang dengan teleskop.
4. Cahaya bisa diputuskan
Dekomposisi cahaya memiliki istilah lain yaitu dispersi. Prinsip penguraian cahaya (hamburan) adalah penguraian cahaya putih menjadi cahaya berwarna berbeda. Contoh berikut menunjukkan bahwa cahaya dapat dijelaskan.
1) Munculnya pelangi, karena munculnya pelangi disebabkan oleh sinar matahari yang tampak berwarna putih, dan sebenarnya sinar matahari terdiri dari berbagai variasi warna yang digambarkan oleh tetesan air di awan.
2) Disk berwarna yang berubah menjadi putih saat diputar.
3) Munculnya fenomena halo yang tampak mengelilingi matahari atau bulan.
5. Cahaya dapat menembus benda bening
Jenis cahaya yang dapat menembus benda transparan dapat ditunjukkan dengan contoh:
1) Sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah melalui jendela dengan kaca bening. Jika kaca jendela kemudian ditutup dengan kain hitam, sinar matahari tidak dapat menembus kaca tersebut.
2) Jika Anda berjalan di siang hari, Anda akan melihat bayangan tubuh, ini mungkin menjelaskan bahwa cahaya tidak dapat menembus tubuh karena bukan objek yang jelas, yang terbentuk pada akhirnya hanyalah bayangan.
Demikian pengertian cahaya dan sifat-sifat cahaya. Semoga bermanfaat!
