Pendidikan

Pengertian, Makna, Kesamaan dan Ruang

secara metaforis – Arti dan contoh kiasan dalam bahasa Indonesia hanyalah arti kata. Dalam linguistik, arti kata dalam linguistik, yaitu dalam semantik, dipertimbangkan. Makna kata itu sendiri memiliki beberapa jenis, salah satu jenis makna kata tersebut adalah makna metaforis.

Majalahdikti.com menyajikan bahan kajian dengan elipsis. Dimana materi pembelajaran ini ditinjau pengertian, makna dan kesamaannya.

memahami

Menurut Iskndar, makna metaforis adalah makna yang didasarkan pada kesamaan atau perbandingan kata. Selain itu, makna metaforis juga diartikan sebagai kata atau frase yang tidak memiliki makna sebenarnya.

secara metaforis

Makna kata ini disebut juga makna kiasan dan mengacu pada salah satu jenis makna gramatikal, yang maknanya adalah makna kata yang timbul akibat adanya proses gramatikal atau proses gramatikal.

Proses gramatikal yang dapat mengubah makna kata meliputi proses duplikasi (pengulangan kata), proses penyambungan (swept affixes), serta proses menyarankan atau menghasilkan kalimat khusus untuk makna metaforis, nilai ini terbentuk dari proses pembentukan makna kata. menghasilkan kalimat di mana kata tersebut memiliki arti baru ketika disisipkan ke dalam kalimat tertentu.

Makna metaforis atau kiasan (makna kiasan) dalam konteks ini merupakan ungkapan umum yang berkaitan dengan kata “pikiran” karena hanya dapat dipahami dalam hubungannya dengan kata lain.

Selain itu, metafora dapat dibagi secara luas menjadi metafora. metafora verbal atau konseptual dan metafora non-verbal. Meskipun terdapat dua jenis metafora, pembahasan dalam artikel ini masih terbatas pada metafora verbal atau konseptual karena jenis metafora ini banyak digunakan di media.

Metafora konseptual (selanjutnya disebut metafora) adalah proses linguistik yang melibatkan transfer makna antara dua domain konseptual (domain).

makna metaforis

Untuk lebih memahami pengertian metafora, berikut adalah contoh arti kata metafora dalam bahasa Indonesia

Makna metafora hijau

Kata ini memiliki arti nama warna yang menyerupai warna daun atau rerumputan. Namun, ketika diterapkan pada frasa tertentu, arti kata ini berubah. Sebagai contoh:

  • Banyak yang tidak percaya dengan kedewasaan Rudi karena masih dianggap hijau oleh orang-orang di sekitarnya.
  • Pada kalimat di atas, arti kata hijau berubah menjadi belum berpengalaman atau masih terlalu muda.

Makna metaforis merah

Kata ini memiliki arti warna dasar yang mirip dengan warna darah. Arti kata ini berubah ketika disisipkan ke dalam kalimat-kalimat tertentu, seperti:

  • Wajahnya memerah saat aku memuji kecantikannya.
  • Arti warna merah pada kalimat di atas berubah menjadi malu.

Makna kiasan dari awan

Kata ini memiliki arti kumpulan tetesan air yang membentuk gumpalan dan berada di atas langit. Arti kata ini bisa berubah ketika disisipkan ke dalam kalimat-kalimat tertentu, seperti:

  • Mimpiku naik di awan.
  • Makna awan pada kalimat di atas berubah menjadi tempat tertinggi.

Arti metaforis dari amplop

Arti kata ini adalah cover letter dan berubah jika terjadi pada kalimat-kalimat berikut:

  • Seorang jurnalis tidak boleh menerima amplop dari sumber, termasuk pejabat.
  • Makna amplop pada kalimat di atas adalah suap.

Arti hujan secara metaforis

Arti kata ini adalah tetesan air yang jatuh dari awan ke bumi. Ketika diterapkan pada kalimat berikut, kata tersebut memiliki arti baru:

  • Dalam game ini ada gol.
  • Kata hujan pada kalimat di atas berarti sesuatu yang datang dalam jumlah banyak.

Makna metaforis putih

Arti dasar dari kata ini adalah warna dasar yang mirip dengan warna kapas. Arti kata ini berubah ketika diterapkan pada frasa berikut:

  • hatimu begitu putih
  • Putih dalam kalimat di atas berarti suci atau bersih.
  • Untuk beberapa alasan wajahnya sangat putih hari ini.
  • Sementara itu, putih berarti pucat dalam kalimat ini.

metode metaforis

Penelitian ini bersifat deskriptif kritis. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode observasi dan teknik yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Sampel dalam penelitian ini adalah ungkapan metafora terkait hukum (korupsi dan keadilan) yang dimuat di surat kabar harian terbitan 12 November 2017.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode referensi yang digunakan untuk menunjukkan dan membandingkan

Tautan ke nilai-nilai yang terkandung di area sumber dan area target dianalisis untuk menemukan kesamaan antara sumber dan target, yang diungkapkan secara metaforis.

Selain itu, analisis isi juga digunakan dengan metode inferensi deduktif (Krippend, 2005) untuk mengungkap fungsi metafora dalam wacana hukum. Langkah strategis penelitian ini adalah sebagai berikut.

Pertama, data yang diperoleh dari wacana hukum diklasifikasikan menurut kebutuhan pembahasan (untuk menentukan jenis kesamaan makna antara sumber dan tujuan dan fungsi metaforis dalam wacana hukum).

Data tersebut kemudian dianalisis berdasarkan transfer nilai dari daerah sumber ke daerah tujuan. Selain itu, data disajikan dalam tabel sederhana untuk menunjukkan komponen semantik di area sumber, penanda transfer, dan komponen semantik di area target.

Hasil analisis ini digunakan untuk menunjukkan kesamaan makna yang terjadi antara sumber dan tujuan, sehingga dapat dirumuskan jenis kesamaan makna di antara keduanya.

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah analisis isi sasaran. Referensi ke daerah sumber dan referensi ke konteks di mana metafora digunakan dalam wacana hukum dan terakhir untuk menunjukkan fungsi (penggunaan) metafora dalam wacana hukum di surat kabar harian.

Kesamaan makna ekspresi metaforis

Nilai ekspresi metaforis dapat diperoleh melalui landasan konseptual dan penggunaan, menemukan kesamaan makna antara sasaran dan sumber. Kemiripan antara target dan sumber dapat diungkap dengan membandingkan komponen semantik yang terdapat pada area target dan area sumber.

Untuk perbandingan yang lebih baik, tabel menunjukkan nilai semantik untuk area sumber dan target. Sumber dan makna semantik disajikan di sisi kiri tabel, dan tujuan dan makna semantik disajikan di sisi kanan tabel.

Secara umum, hubungan sumber-target yang teridentifikasi dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi general action, general quality, general movement, dan character similarity.

Hal tersebut dapat admin sampaikan dalam materi yang membahas tentang metafora ini. Kami berharap materi yang dibahas dalam artikel ini dapat membawa pemahaman dan manfaat bagi pembaca semua.

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button