Pengertian Mendengar – Definisi Dan Contoh Pengertian Mendengar
Definisi mendengarkan – Berasal dari akar dengar. Mendengarkan adalah homonim karena itu berarti ejaan dan pengucapan yang sama tetapi maknanya berbeda. Mendengar hal-hal yang termasuk golongan Kata Kerja atau Kata Kerja sehingga mendengarkan dapat menyebutkan tindakan, keberadaan atau pengalaman dan pengertian dinamis lainnya.
Majalah Education.com menyajikan materi pembelajaran berjudul Understanding of Listening. Dimana materi pembelajaran ini diulas dengan definisi dan contoh.
definisi
Mungkin kita tidak akan pernah mendengar tangisan ayah karena orang tua selalu ingin terlihat tegar agar sang anak bisa berlindung di pelukan dan dadanya, bahkan tanpa ragu, dia bisa memastikan bahwa aman ketika sang anak mengancam merasa inilah sang ayah. .

Contoh definisi mendengarkan
Menjadi seorang introvert seperti saya membuat saya menjadi pendengar yang mudah dipahami. Ini wajar: introversi lebih sering dilihat sebagai bentuk kepasifan dan isolasi daripada ekstraversi, yang lebih terbuka dan mudah bergaul.
Menjadi pasif dan mendengarkan seringkali terdengar mudah. Tenang saja dan dengarkan percakapan orang lain dan kemudian tanggapi dengan sesuai. Namun ternyata itu bukan perkara mudah, karena sejatinya menjadi pendengar yang efektif adalah salah satu bentuk komunikasi yang baik. Sebagai bagian integral dari pidato yang efektif.
Jika kebanyakan orang tahu bagaimana berbicara dengan benar, maka menjadi pendengar yang efektif bukanlah masalahnya. Kebanyakan orang berpikir bahwa menjadi pendengar yang baik itu efektif
Jangan berbicara ketika orang lain sedang berbicara. Beri tahu pembicara apa yang Anda dengar dengan ekspresi wajah dan suara verbal yang lembut seperti (hmm ya, atau semacamnya).
Kemampuan untuk mengulang apa yang dikatakan pembicara, bahkan jika setiap kata tepat.
Menariknya, berdasarkan studi yang diterbitkan oleh Harvard Business Review (HBR), beliau menjelaskan bahwa ketiga hal di atas bukanlah bentuk mendengarkan yang baik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang menciptakannya, mendengarkan dan kehati-hatian sangat efektif pada awalnya, yaitu teman yang dapat mengajukan pertanyaan yang dapat memicu inspirasi dan pengertian. Pertanyaan yang diajukan mencoba mempertanyakan asumsi lama. Tetapi lakukan secara konstruktif.
Oleh karena itu, mendengarkan dalam diam tidak harus membuktikan bahwa seseorang sedang mendengarkan. Di sisi lain, jika Anda mengajukan pertanyaan yang baik, pembicara memberi tahu pendengar tidak hanya untuk mendengar apa yang dikatakan, tetapi juga untuk memahami dan mendapatkan lebih banyak informasi.
Pendengar yang baik menciptakan suasana dialog dua arah, bukan dialog satu arah. Interaksi yang sehat agar pesan dapat tersampaikan dengan benar dan aktif dalam komunikasi.
Kedua, pendengar yang baik juga dapat membangun rasa percaya diri. Ini berarti bahwa siswa dapat menilai pengalaman komunikasi secara positif. Tentu saja, hal ini tidak dapat terjadi jika pendengarnya pasif atau bahkan terlalu kritis.
Pendengar yang baik membuat pembicara merasa didukung dan percaya diri. Anda juga akan memberikan kontribusi yang konstruktif. Tapi itu tidak berarti bahwa pendengar harus menerima apa yang dikatakan pembicara.
Intinya adalah bagaimana audiens dapat menciptakan suasana yang baik untuk diskusi terbuka tentang ide dan perbedaan. Terakhir, mendengarkan dengan baik membuat percakapan menjadi lebih produktif karena umpan balik datang secara alami. Oleh karena itu, salah satu pihak, baik pendengar maupun pembicara, tidak boleh bersikap defensif terhadap komentar pihak lain.
Sampai pendengar yang buruk menjadi musuh pembicara. Keheningan pendengar selalu menjadi musuh, seperti mencoba merendahkan diskusi. Jadi para pendengar sepertinya tidak ingin membangun hubungan.
Perilaku seperti itu hanya baik bila dilakukan dalam forum diskusi, bukan bila dilakukan dalam diskusi atau percakapan.
Contoh paling nyata dalam situasi ini adalah ketika kita membaca komentar pengikut yang terhubung ke jejaring sosial.
Dari ketiga hal di atas, pendengar yang baik sebenarnya lebih seperti trampolin yang bisa memberikan feedback atas ide-ide yang dikemukakan. Mereka memperkuat, mengklarifikasi, dan memberi energi pada ide-ide yang disajikan kepada mereka.
Untuk menyempurnakan pesan yang dikirim, seperti yang kita lakukan saat kita melompat tinggi di atas trampolin. Sebaliknya, pendengar yang baik itu seperti spons, menyerap tanpa memberikan umpan balik. Itu menyerap ide dan bahkan menyerap energi dari pesan yang dikirim. Kita bisa mencelupkan ke dalam spons dan tidak keluar dengan aman.
Hal tersebut dapat admin sampaikan dalam materi ini, dimana pembahasan mengenai pengertian mendengar berlangsung. Kami berharap materi yang dibahas dalam artikel ini dapat membawa pemahaman dan manfaat bagi pembaca semua.
Baca juga: