Pendidikan

Pengertian, Unsur, Struktur dan Jenis-Jenis Kalimat

Kalimat: pengertian, unsur, struktur dan jenis kalimat | Kalimat adalah satuan ujaran yang berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menjelaskan makna secara utuh. Kalimat adalah unit linguistik terkecil yang mengungkapkan gagasan lengkap secara lisan atau tertulis. Dalam bentuk lisan, kalimat diucapkan dengan suara keras dan pelan, disela dengan jeda dan diakhiri dengan melodi penutup. Sedangkan pada notasi abjad latin, kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik. (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!). Unsur-unsur kalimat terdiri dari: subjek, predikat, objek dan deskripsi.

makna kalimat

Topik
Subject atau subjek kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang salah dapat mengaburkan makna kalimat. Kehadiran subjek dalam kalimat memiliki fungsi sebagai berikut: (1) untuk membentuk kalimat awal, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk, (2) memperjelas makna, (3) menjadi gagasan utama, (4) untuk mempertegas makna, (5) memperjelas pemikiran ekspresi, dan (6) membentuk kesatuan gagasan.

Fitur Tema:

  1. Jawab apa atau siapa
  2. Sebelum kata itu
  3. Berupa nomina atau frase nomina
  4. Disertai dengan kata ini atau itu
  5. Ditemani oleh seorang pramugari
  6. Adjektiva diawali dengan si atau sang: the beautiful, the black, the powerful
  7. Tidak ada preposisi yang didahului: di, di, di, ke, untuk, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dll.
  8. Tidak bisa disangkal dengan tidak, tapi bisa dengan tidak.

Contoh: Nina, saya, saya, dia, keledai, cita-cita dan lain-lain.

B.Predikat
Seperti subjek, predikat kalimat biasanya muncul secara eksplisit. Adanya predikat dalam kalimat mempunyai fungsi: (1) membentuk kalimat awal, kalimat mandiri, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi unsur penjelas yaitu memperjelas gagasan atau pemikiran yang disampaikan dan menambah kejelasan kalimat menentukan arti atau makna kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk kesatuan jiwa, dan (5) sebagai label.

ciri predikat:

  1. Jawab mengapa, bagaimana
  2. Dapat ditolak oleh kebutuhan atau keharusan
  3. Dapat mendahului kata keterangan aspek: akan, sudah, selalu, hampir
  4. Informasi modalitas dapat diawali: sebaiknya, harus, harus, harus, dll.
  5. Tidak didahului kata yang bila didahului predikat, berubah fungsinya menjadi perpanjangan subjek
  6. Diawali dengan kata is, is, that is, that is
  7. Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau angka.

Contoh: bernyanyi, berlari, menangis, berjalan dan lain-lain.
C.Benda
Subjek dan predikat cenderung muncul secara khusus dalam kalimat, tetapi objek tidak. Keberadaan objek dalam kalimat bergantung pada sifat predikat kalimat dan sifat objek itu sendiri. Predikat kalimat dalam status transitif memiliki objek. Biasanya predikat ini berbentuk kata kerja dengan konfiks me-kan atau me-i, misalnya: make, run away; me-i, misalnya: membuat, membuang, membuang. Dalam kalimat, objek memiliki fungsi: (1) membentuk prinsip dalam klausa predikat transitif, (2) memperjelas makna kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan gagasan.

Properti objek:

  1. kata benda yang baik
  2. Tidak ada preposisi ditempatkan di depan
  3. Mengikuti langsung setelah predikat transitif
  4. Apa atau siapa yang menjawab di belakang predikat transitif
  5. Dapat menempati fungsi subjek ketika kalimatnya pasif.

Baca juga >> Pengertian dan definisi operasional menurut beberapa ahli

D.Deskripsi
Kalimat keterangan berfungsi untuk memperjelas atau melengkapi informasi perintah kalimat. Tanpa informasi, informasi menjadi tidak jelas. Ini terutama terlihat dalam surat undangan, laporan penelitian dan informasi tentang tempat, waktu, acara, dll.

Fitur deskripsi:

  1. Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa penjelasan, pesannya menjadi tidak jelas dan tidak lengkap.
  2. Tempat tidak terikat pada posisi, di awal, tengah, atau akhir kalimat
  3. Dapat berupa: kata keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, kondisi, metode, kata ganti posesif (ditandai sebagai posesif, meskipun, meskipun, atau meskipun) dan proposisi kata benda (menggunakan kata that).

Jenis Keterangan:
1. Deskripsi tempat
Contoh: Ayah pergi ke Surabaya
2. Deskripsi alat
Contoh: Ibu memotong sayuran dengan pisau
3. Deskripsi waktu
Contoh: Andi belajar matematika pada jam 8 malam
4. Deskripsi tujuan
Contoh: Bayi perlu minum susu agar sehat
5. Informasi Pendukung
Contoh: Ibu pergi ke pasar bersama kakaknya.
6. Arah
Contoh: Baca buku dengan cermat
7. Pembenaran
Contoh: Toni tidak masuk kelas karena malas belajar

jenis kalimat

A. Berdasarkan pengucapan

Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Kalimat Langsung

Pidato langsung adalah kalimat yang sangat mirip dengan apa yang dikatakan orang. Direct speech juga dapat diartikan sebagai kalimat yang menceritakan seperti tuturan orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda kutip ganda (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
2. Proposisi Tidak Langsung

Pidato yang dilaporkan adalah kalimat yang mereproduksi apa yang dikatakan atau dikatakan orang lain. Kalimat tidak langsung tidak lagi ditandai dengan tanda kutip ganda dan telah diubah menjadi kalimat pesan.

B. Berdasarkan jumlah frase (struktur gramatikal)

Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Satu set

Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki pola (kalimat) yang terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat sederhana adalah prinsip sederhana. Kalimat yang panjang dapat diubah menjadi prinsip sederhana dan pola pembentukannya juga dapat dipahami.

2. Kalimat majemuk

Kalimat majemuk terdiri dari dua atau lebih kalimat individu yang berkomunikasi satu sama lain baik secara terkoordinasi atau bawahan.

Kumpulan pesan ke-3

Kalimat pesan adalah kalimat yang mengatakan sesuatu. Dalam penulisan biasanya diakhiri dengan titik (.) dan dalam pengucapannya dalam intonasi menurun. Ungkapan ini mendorong orang untuk memberikan umpan balik.

4. Pertanyaan

Kalimat tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau jawaban yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya (?) pada tulisan dan pengucapan dengan intonasi menurun. Kata tanya yang digunakan adalah how, where, how much, when.

5. kalimat seru

Kalimat seru adalah frasa yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan “kuat” atau tiba-tiba. Frasa seru biasanya ditandai dengan tekanan tinggi dalam pengucapannya dan menggunakan tanda seru (!) atau titik (.) dalam ejaannya.

D. Berdasarkan unsur kalimat

Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Kalimat lengkap

Kalimat lengkap adalah kalimat yang paling sedikit memiliki satu subjek dan satu predikat. Frase Maya terkandung dalam kalimat lengkap.

2. Kalimat tidak lengkap

Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya memiliki subjek, atau hanya predikat, atau hanya objek, atau informasi saja. Kalimat tidak lengkap kebanyakan berupa slogan, sapaan, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan kekaguman.

E. Berdasarkan komposisi SP

Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Pembalikan kalimat

Kalimat versi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek. Kata atau frasa tertentu yang muncul lebih dulu adalah kunci yang memengaruhi makna untuk menciptakan kesan tertentu versus apakah kata atau frasa tersebut muncul di urutan kedua. Frasa ini biasanya digunakan untuk menekankan atau memperkuat makna.

versi kalimat ke-2

Kalimat terbalik adalah kalimat yang susunan unsur kalimatnya sesuai dengan pola dasar bahasa Indonesia (SPOK).

F. Berdasarkan gaya penyajian (retorika)

Kalimat dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Kalimat yang melepaskan

Kalimat lepas terbentuk ketika kalimat dibentuk dengan diawali unsur utama (main clause) dan diikuti unsur tambahan (kalimat). Unsur klausa ini tampaknya telah dilepaskan oleh penulisnya. Jika unsur klausa bawahan tidak diucapkan, kalimat tersebut memiliki makna yang lengkap.

2. Kalimat iklim

Klausa klimaks terbentuk ketika kalimat disusun sedemikian rupa sehingga dimulai dengan klausa bawahan dan diikuti oleh klausa utama. Kalimat tidak dapat dipahami hanya dengan membaca klausa. Sebelum kalimat berakhir, rasanya ada hal lain yang dinantikan, yaitu klausa utama. Karena itu, penyajian frasa ini terasa seperti klimaks dan terasa menimbulkan ketegangan.

3. Kalimat Seimbang

Kalimat berimbang disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk campuran.Struktur kalimat ini memiliki kesejajaran paralel dan tersusun dalam struktur kalimat simetris.

G. Berdasarkan subjek

Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Suara aktif

Kalimat aktif adalah kalimat di mana subjek melakukan pekerjaan / tindakan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja yang diawali dengan field – dan -. Predikatnya juga bisa berupa from-verb (kata kerja yang tidak bisa diawali dengan me–only), mis. B. berjalan, tidur, mandi, dll (kecuali makan dan minum).

2. Kalimat pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya tunduk pada suatu pekerjaan/perbuatan. Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja yang diawali dengan di- dan ter- dan diikuti oleh preposisi by.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

| |
Back to top button