Pengurangan Pecahan – Biasa, Campuran, Murni Lengkap
Pengurangan sebagian – Pada kesempatan kali ini kita akan membahas pengurangan faksi. Pembahasan berikut ini dapat Anda baca baik-baik agar mudah memahami dan memahami pengurangan pecahan.
definisi

Operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan dalam sistem matematika. Penjumlahan dan pengurangan pecahan pada materi ini adalah tentang pengurangan yaitu pecahan.
Pertama-tama tentunya kita perlu memahami apa arti angka dalam pecahan. Baik dalam bentuk pecahan maupun dalam pembilangnya, Anda bisa membacanya terlebih dahulu, kemudian membacanya dengan penyebutnya.
Perlu kamu ketahui pecahan, yaitu bilangan yang dapat dinyatakan dengan p dan juga q, dengan p dan q adalah bilangan bulat, contohnya seperti q ≠0. Angka-p biasanya disebut kuantifier, sedangkan q angka ini bisa disebut penyebut. Dan pecahan juga bisa dinyatakan senilai jika pecahan tersebut memiliki nilai yang sama atau bisa juga disebut bentuk paling sederhana.
Definisi sederhananya adalah:
- Angka p dilambangkan dengan istilah kuantifier dan angka
- q biasa disebut sebagai penyebut.
- Dan pecahan dapat dinyatakan senilai jika pecahan tersebut memiliki nilai yang sama atau dapat dikatakan memiliki bentuk yang paling sederhana.
jenis
Ada berbagai jenis pengurangan angka yang perlu Anda ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pengurangan pecahan biasa
Pecahan biasa adalah pecahan dengan pembilang dan penyebut yang menggunakan sistem bilangan bulat.
Contohnya adalah: 2/4 , 3/5 , 8/9.
Pada prinsip sistem pengurangan pecahan biasa, konsepnya sama dengan konsep penjumlahan pecahan biasa yang telah dibahas sebelumnya, hanya dengan mengurangi pembilangnya.

Jika angka-angka yang akan dikurangi memiliki penyebut yang berbeda, Anda harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Jika Anda ingin cara paling sederhana, kalikan saja angka dari penyebutnya jika Anda tidak dapat menemukan nilai paling sederhana untuk membuat penyebutnya sama. Sebagai contoh :

Cara diatas merupakan cara yang paling sederhana yaitu menggunakan sistem operasi aritmatika di KPK yaitu 2 dan 6 adalah 12. Untuk penyebut atau pembilangnya perlu dikalikan dengan angka KPK yang sama.
2. Pengurangan pecahan murni
Pecahan kedua, pecahan murni, adalah pecahan yang memiliki bilangan bulat pada pembilang dan penyebutnya. Ini tentu saja berlaku untuk pembilang, yang harus lebih kecil atau mungkin lebih kecil dari penyebutnya.
Dalam hal ini, pecahan murni juga bisa disebut pecahan biasa, tetapi pecahan biasa tidak bisa disebut anggota pecahan murni. Di bawah ini adalah contoh pecahan murni:
Misalnya: 2/4 , 4/5, 8/10
3. Campuran reduksi
Berikutnya adalah faksi campuran. Berbeda dengan pecahan biasa, pecahan jenis ini terdiri dari bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni, contoh pecahan campuran adalah sebagai berikut:
Misalnya: 7½, 8½, 9¾
Metode deduksi biasa
Pengurangan biasa adalah titik awal dari sistem pengurangan pecahan. Secara umum, Anda dapat mengurangkan pecahan jika penyebut kedua pecahan sama.
Sebagai contoh :

Kurangi pecahan biasa tetapi penyebutnya berbeda
Mengurangi pecahan biasa tetapi dengan penyebut berbeda dapat dilakukan dengan menyamakan penyebut yang dikurangi, berikut adalah contoh langkah-langkahnya.
1. Contoh soal
Sebelum mempelajari pengurangan pecahan campuran, Anda perlu memperhatikan cara membatalkan pecahan biasa. Ini adalah contoh pengurangan pecahan biasa.

2. Samakan penyebutnya
Anda dapat menyetarakan penyebut dengan terlebih dahulu menghitung KPK penyebut untuk pecahan yang dihitung.
Berdasarkan contoh perhitungan KPK seperti di atas yaitu 4 dan 6. Jika sederhana atau sama bisa lanjut ke langkah selanjutnya.

Oleh karena itu pembahasan pengurangan pecahan. Semoga dengan hadirnya artikel ini dapat bermanfaat dan bermanfaat bagi kita semua juga. Terimakasih banyak.
Baca juga: